TABANAN – Bencana angin kencang yang melanda selama tiga hari , 13-15 Maret lalu, menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. BPBD Tabanan telah melakukan pendataan berdasarkan laporan yang ada sebanyak 39 kasus pohon tumbang dan satu kasus longsor di Jatiluwih.
Kalaksa BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya melakukan pendataan pohon tumbang yang terjadi selama tiga hari angin kencang tersebut. Dari data yang masuk terjadi 39 kasus pohon tumbang dan satu kasus tanah longsor.
“Itu pendataan yang kami sudah lakukan termasuk penanganan lanjutan. Ada 39 kasus pohon tumbang dan satu longsor di Jatiluwih,” ungkap Srinadha Giri, Senin (18/3/2024).
Dari jumlah kasus tersebut sebagian besar sudah dilakukan pendataan jumlah kerugian material yang ditimbulkan. Namun demikian, ada pula kasus pohon tumbang yang tidak menimbulkan kerugian material bagi masyarakat . Pasalnya, pohon hanya tumbang ke jalan tidak mengenai rumah atau bangunan lain.
“Hanya menimbulkan kemacetan, bukan kerugian material,” sebutnya.
Dari jumlah kasus tersebut kata dia , sudah sebagian besar data kerugian yang masuk. Seperti Bali Santi Pura Manik Toya yang baru selesai dipugar di Banjar Batannyuh Desa Batannyuh, Marga, Pura Kawitan di Desa Luwus dan Bale Panjang Pura Peninjoan di Desa Bangli, Baturiti.
“Dari perhitungan berdasarkan data yang sudah masuk, kerugian material berkisar Rp 3,5 sampai 4 Miliar,” sebutnya lagi.
Dari beberapa kasus yang terjadi , setidak ny ada tiga yang menonjol yakni, pohon tumbang yang menghancurkan Para Dalem Desa Adat Kemetug, Gunung Salak, Selemadeg Timur yang mencapai kira-kira Rp 800 juta. Pura Luhur Muncak Sari, Desa Sangketan, Penebel mencapai sekitar Rp 500 juta lebih dan Pura Taman Beji Batukau sekitar Rp 250 Juta.
“Kerugian material sekitar Rp 4 miliar , itu baru perhitungan fisik, belum yang lain,” jelasnya.
Terkait kasus bencana tersebut, pihaknya bersama Kepala BPBD Tabanan yang juga Sekda Tabanan I Gede Susila melakukan peninjauan di dua lokasi yakni Pura Taman Beji Batukau dan Pura Muncak Sari. Untuk di Pura Taman Beji Batukau, penanganan pohon tumbang sepenuhnya sudah selesai. Sementrara yang dimuncasari masih belu, karena akan ada piodalan yang puncaknya pada Buda Wage Medangsia ( Rabu, 20/3/2024) besok.
“Tadi ( kemarin) saya mendampingi Bapak Kepala BPBD ( Sekda) meninjau dua lokasi bencana pohon tumang di Pura Batukau dan Muncaksari,” akunya.
Kunjungan tersebut kata dia, dilakukan untuk memastikan kondisi yang ada termasuk kerugian dan penanganan lebih lanjut. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan aparat setempat termasuk pengempon pura. Seperti di Pura Muncasari, penanganan lebih lanjut baru akan dilakukan usai piodalan.
Sementara itu, untuk penanganan bencana , Pemkab Tabanan dalam APBD induk 2024 menganggarkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 5.016.797.472. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan dana BTT tahun 2023 sebesar Rp 4.663.210.163.
“Jumlah dana BTT yang masuk dalam APBD Induk 2024 sebesar Rp 5.016.797.472 ,” ungkap Kepala Bakeuda Tabanan I Wayan Kotio beberapa waktu lalu. (jon)