KLUNGKUNG –Mantan Bupati Klungkung dua periode I Nyoman Suwirta sukses meraih suara tertinggi untuk caleg DPRD Bali pada pemungutan suara Pemilu 2024.
Sesuai perhitungan cepat Suwirta meraih 51.760 suara, angka itu melebihi target yang bersangkutan, dimana sebelumnya ia menargetkan 40.000 suara. Sedangkan dua pesaing beratnya yakni Tjokorda Gede Agung yang sesama kader PDIP hanya meriah 11.600 suara.
Ketut Juliarta, politisi Partai Gerindra menempati posisi kedua dengan raihan 16.042 suara. Ketiga orang ini, Suwirta, Ketut Juliarta dan Tjokorda Gede Agung dapat dipastikan lolos menduduki kursi di DPRD Bali. Klungkung masuk Dapil Bali 8 dengan kuota 3 kursi.
Suwirta menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pendukungnya. Suwirta yang kini menjadi politisi PDIP itu, Minggu (25/2/2024) menyampaikan dirinya diberikan kepercayaan sekaligus tanggung jawab mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Klungkung di Provinsi Bali.
“Terima kasih kepada masyarakat Klungkung yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya. Kedepan saya harus balas dengan kerja sesuai tugas-tugas selaku anggota dewan,”tandas Suwirta.
Yang menarik dari pernyataan politisi asal Ceningan, Nusa Penida ini, selama masa kampanye Pemilu 2024, ia mengaku tidak punya tim pemenangan khusus. Ia hanya dibantu sejumlah relawan dan pengurus ranting PDIP.
Ia mengaku selama kampanye harus banting tulang, berkampanye di 221 tempat. Ia juga mengaku banyak difasilitasi oleh tokoh masyarakat.
“Diantara para caleg saya yang paling banyak kampanye, intinya kerja keras. Selain kerja keras masyarakat masih ingat apa yang saya lakukan selama 10 tahun (jadi bupati).Jadinya masih ada kedekatan emosional,” kata Suwirta dikonfirmasi, Minggu (25/2/2024).
Meski demikian sengitnya kontestasi Pemilu 2024 Suwirta tidak saja bersaing ketat di internal juga harus menghadapi gempuran pihak lawan partai. Suwirta menyatakan meski dirinya mampu meraih suara tertinggi di Kabupaten Klungkung, ia mengaku kebahagiaannya tidak lengkap.
“Kesan saya, kemenangan saya tidak lengkap karena pasangan Ganjar-Mahfud kalah pada Pemilu presiden,” demikian Suwirta. (yan)