TABANAN – pelaksana Pencoblosna pemilu serentak 2024 tinggal dua hari lagi. KPU Tabanan sudah melakukan distribusi logistik ke TPS sejak 10 Februari. Pengiriman logistik ini mendapat pengawalan ketat pihak kepolisian.
Ketua KPU Tabanan I Wayan Suwitra saat acara gathering dengan awak media, Sabtu (10/2/2024), mengungkapkan kalau pihak yg mulai melakukan distribusi logistik pemilu ke setiap TPS.
“Tadi ( Sabtu lalu), Pengiriman logistik sudah dimulai,” ungkapnya.
Dijelaskan, pengiriman diawali dengan daerah terjauh yakni daerah pemilihan II, Selemadeg Raya-Pupuan pada 10 Februari. Dilanjutkan dengan Minggu ( 11/2/2024) ke dapil III Penebel- Baturiti, sememntara Senin (12/2/2024) ke wilayah Dapil III Kediri- Marga.
“Kami sengaja mengirim dari terjauh dulu dan terakhir baru di dapil IV Tabanan – Kerambitan pada 13 Februari,” ungkapnya.
Karena musim hujan, pihaknya memang melakukan pengiriman dengan menggunakan truk box agar logistik tidak basah. Meski logistik dan kotak suara juga sudah dibungkus plastik. Harapannya logistik aman sampai di Kantor desa sebelum nantinya dibawa ke TPS pada pagi hari menjelang pencoblosan.
Ketua Bawaslu I Ketut Narta sempat mengkhawatirkan kalau mobil box yang dipakai juga rawan bocor. Untuk itu pihaknya meminta hal tersebut bisa dipastikan agar logistik aman sampai tujuan.
“Satu lagi permintaan saya, jangan turunkan logistik begitu sampai di kantor desa kalau masih hujan, tunggu agar reda,” kata mantan komisioner KPU bidang logistik ini.
Hal yang juga menjadi kekhawatiran adalah tertukarnya logistik. Hal tersebut kata Suwitra sudah diantisipasi sejak awal. Pihaknya begitu kedatangan surat surat sudah melakukan screening termasuk melibatkan PPK. Untuk memastikan surat suara tidak tertukar. Pasalnya, hal ini pernah terjadi sehingga proses pencoblosan terhambat.
“Kami sudah melakukan pengecekan berulang kali, kami yakini tidak akan tertukar,” tegas Suwitra.
Suwitra menambahkan, dalam proses pengiriman logistik tersebut, pihaknya juga bekerjasama dengan Bawaslu dan jajaran termasuk dari pihak kepolisian yang mengawal setiap kendaraan yang membawa logistik ke desa.
“Kami berterima kasih kepada jajaran Bawaslu dan pihak kepolisian yang sudah memberikan pengawalan pengiriman logistik,” ungkapnya.
Sementara itu jajaran Polres Tabanan melakukan berbagai antisipasi dalam proses pengawalan pengiriman logistik. Guna mengamankan jalannya pendistribusian logistik bisa berjalan tanpa kendala, Polres Tabanan melakukan tes urine pada 22 sopir truk logistik utama, memastikan mereka bebas dari narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang.
Kapolres Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes, menjelaskan pemeriksaan urine terhadap sopir truk boks menjadi langkah kritis dalam menjaga kelancaran pendistribusian.
“Hal ini untuk mengantisipasi penggunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang lainnya agar tidak terhambat dalam jalannya pendistribusian logistik ini,” ucapnya.
Kapolres Tabanan memberikan instruksi kepada setiap Kapolsek untuk memastikan keberadaan personil kepolisian yang melaksanakan pengamanan di masing-masing kantor desa.
“Para kapolsek yang kedatangan logistik utama, agar langsung kawal, cek, dan laporkan ke saya tentang sistem atau pola pengamanan personil di lokasi,” tegasnya.
Teknisnya, Kapolres menginstruksikan agar logistik utama tidak langsung diturunkan sebelum ada anggota yang melaksanakan pengamanan.
“Benar-benar pastikan dan yakinkan bahwa logistik yang turun ini sudah diamankan. Kalau anggotanya terlambat, silahkan ditunggu. Karena truk nanti setelah menurunkan itu langsung bergeser ke desa berikutnya,” ungkapnya.
Uniknya saat akan pengiriman ada salah satu truk box yang BBMnya minim. Hal ini menjadi perhatian sehingga KPU dan pihak kepolisian memperingatkan pihak vendor yang menyediakan angkutan logistik pemilu.
TPS Unik
Ada yang menarik dalam proses pemilihan atau pencoblosan nantinya. Di Tabanan ada satu TPS yang semua perangkatnya semua perempuan mulai dari KPPS, Pengawas TPS, sampai saksi juga perempuan. Hal tersebut diungkapkan Ketua KPU I Wayan Suwitra.
“Ya, ada satu TPS di Bajera Kelod KPPS-nya semua perempuan serta perangkat lain juga perempuan,” sebutnya. (jon)