MANGUPURA – Perbaikan kerusakan ornamen di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung terkesan jalan di tempat. Pasalnya, sudah hampir setahun sejak kejadian rontoknya ornamen dari batu bata merah tersebut, belum juga selesai dikerjakan. PT Tunas Jaya Sanur masih memiliki tanggung jawab pemeliharaan atas gedung bernilai ratusan juta tersebut.
Jebolnya ornamen batu bata Balai Budaya Giri Nata Mandala terjadi pada bulan Mei 2023 silam. Pantauan di lokasi pada Selasa (6/2/2024) menunjukkan bahwa ornamen bata press di sisi selatan bangunan masih tertutup paranet, sementara kerusakan telah merembet ke sebelah Utara di belakang panggung terbuka balai tersebut. Tampak hanya dua orang pekerja di lokasi, sehingga pengerjaannya terkesan lambat.
Saat dimintai komentar, Sekretaris Daerah Badung, Wayan Adi Arnawa, enggan memberikan tanggapan yang detail. Namun, dia menyatakan bahwa proyek perbaikan dengan anggaran ratusan miliar tersebut dipastikan akan selesai. “Ya pasti selesai (perbaikan-red), sudahlah (jangan dibahas-red),” ucapnya singkat.
Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), IB Surya Suamba, menjelaskan bahwa rontoknya ornamen disebabkan oleh masalah pemasangan bata yang tidak baik, namun tanggung jawab perbaikan masih berada pada rekanan, mengingat bangunan ini masih dalam masa pemeliharaan.
“Jadi masih tanggung jawab penyedia terkait jaminan konstruksi ini. Sehingga kita tidak mengeluarkan anggaran untuk perbaikannya lagi,” jelasnya. Sekedar mengingatkan Balai Budaya Giri Nata Mandala dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur dengan anggaran sebesar Rp 360 miliar dan selesai pada akhir Agustus 2019. (lit,dha)
