KLUNGKUNG – Jajaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) makin serius menyikapi konstelasi politik menjelang Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Jika di pusat ada tengarai bantuan sosial (Bansos) dijadikan tunggangan politik untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu. Indikasi itu menguat menyusul ditemukannya beras bulog berisi gambar salah satu peserta kontestasi Pilpres.
Sedangkan di Kabupaten Klungkung, PDIP mengingatkan para calegnya mewaspadai pergerakan uang (politik uang) yang dilakukan pihak lawan. Pesan itu disampaikan Ketua DPC PDIP Kabupaten Klungkung Anak Agung Gede Anom saat memimpin rapat evaluasi kerja caleg di sekretariat DPC PDIP Jalan Mahodara, Klungkung,Minggu (28/1/2024).
Anak Agung Gede Anom mengingatkan, caleg jangan melakukan pendekatan atau mengadakan kegiatan hanya sekali. Politisi senior asal Lingkungan Mergan Kelurahan Semarapura Kelod Kangin ini mengatakan, jika mengira ketika sudah melakukan simakrama (silaturahmi sekali) sudah pasti mendapat dukungan.
Bahkan ia minta caleg PDIP mengunci desa-desa yang menjadi binaan atau pendulang suara agar tidak kecolongan diambil caleg partai lain.
“Meskipun sebuah desa sudah dikuasai,tapi yang kita khawatirkan adalah pergerakan uang. Oleh karena itu saya mengingatkan,kuci desa-desa binaan H-3 (tiga hari sebelum pencoblosan),”kata Anak Agung Gede Anom.
Di Daerh Pemilihan (Dapil ) Kecamatan Banjarangkan misalnya, ia menugaskan caleg Ida Bagus Ketut Arimbawa bersama Wayan Nuarsa agar menjaga suara PDIP di Desa Tusan. Kebetulan kedua caleg ini berasal dari Desa Tusan.
Anak Agung Gede Anom mencatat ada empat desa di Kecamatan Banjarangkan dimana suara PDIP masih kalah.Empat desa itu yakni Desa Bumbungan,Takmung,Tihingan dan Desa Aan.
“(Kecamatan) Banjarangkan 75 persen hibah kita meningkat lho. Bumbungan, Aan, Tihingan dan Takmung harus digempur,”lontarnya seraya meminta calegnya terus bekerja.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya,Gung Anom sapaan akrab Anak Agung Gede Anom melihat ada beberapa caleg pergerakannya perlu digenjot. Bahkan Ketua DPRD Kabupaten Klungkung ini blak-blakan tunjuk hidung, ada caleg yang hanya mengenalkan diri sendiri saat sosialisasi ke masyarakat tanpa ikut memperkenalkan pasangan capres-cawapres yang diusung PDIP yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pun di Kecamatan Klungkung Gung Anom memetakan desa-desa yang kini mulai diserang oleh pihak lawan. Desa Tegak misalnya, ia minta kepada caleg Made Suitiasih mewaspadai pergerakan lawan. Terungkap pula, di Kelurahan Semarapura Kelod ada kelompok tertentu bergerak membawa nama Prabowo-Gibran.
“Suara Ganjar-Mahfud di Kecamatan Klungkung tolong terus digenjot. Kerja kerja kerja !,” cetus Gung Anom.
Tidak terkecuali caleg untuk di DPRD Bali juga digembleng. Ia minta Tjokorda Gde Agung dan Tjokorda Gita Pitaloka terus bergerak. Salah seorang caleg Wayan Regeg menyatakan sudah menyiapkan 1.000 alat peraga yang nantinya akan diadakan acara simulasi pencoblosan dengan menggandeng para kelian dadia di Kecamatan Banjarangkan.
“Nanti kami akan minta kelian dadia bisa ikut mensosialisasikan,” kata Regeg. (yan)