KLUNGKUNG – Pemkab Klungkung menetapkan status siaga darurat kebakaran TPA Sente di Desa Pikat, Kecamatan Dawan. Dengan status tersebut diharapkan penanganan kebakaran bisa optimal dan dampak negatif yang ditimbulkan bisa dikurangi.
Status siaga darurat diberlakukan selama 14 hari kedepan sejak Sabtu (27/1/2024). Situasi di TPA Sente milik Pemkab Klungkung itu, Minggu (28/1/2024), api masih muncul di sejumlah titik. Kabut asap menyelimuti wilayah Desa Pikat dan sekitarnya.
Pemkab mengerahkan dua alat berat untuk mengurai sampah yang menggunung dan sudah terbakar. Ada sekitar 10 armada pemadam kebakaran lalu lalang di lokasi kebakaran. Setelah ditetapkan status siaga darurat, Pemkab Klungkung melalui Dinas Sosial membangun posko dan dapur umum.
Baca juga : Waspadai Pergerakan Uang PDIP Minta Caleg Kunci Desa Binaan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klungkung Putu Widiada dikonfirmasi di lokasi kebakaran,Minggu (28/1) menyatakan, ada laporan ke Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika dari warga Desa Pikat,minta ketegasan Pemkab menangani kebakaran TPA Sente. Pasalnya memasuki hari ketiga, kebakaran belum berhasil diatasi.
“PJ meminta kami mengambil langkah-langkah. Kami kumpulkan Forkompinda,stakeholder terkait, ada Damkar, Keuangan, Dinas Sosial,Dinas Kesehatan,LHP.Dari pertemuan itu diputuskan status TPA Sente menjadi siaga darurat agar lebih mudah mengakses semua,” tandas Putu Widiada, Minggu (28/1/2024).
Widiada menjelaskan yang melatarbelakangi penetapan status tersebut karena berpotensi kebakaran berdampak terhadap kehidupan sosial masyarakat terutama terkait kesehatan warga terdampak.
Baca juga : Hujan Belum Mampu Padamkan Api di TPA Sente
Ia mengatakan dengan status tersebut banyak pihak terkait bergerak ikut melakukan penanganan kebakaran TPA Sente. Demikian juga Bupati bisa mendukung dari sisi anggaran. Menurutnya, jika penanganan dilakukan dengan sendiri-sendiri hasilnya tidak maksimal.
“Dari kemarin kita sudah bergerak agar api bisa secepatnya bisa kita kuasai,” katanya.
Widiada,pejabat asal Tabanan ini juga menyampaikan, BPBD Provinsi Bali juga ikut bergerak memberikan bantuan suplai air untuk penanganan di lokasi kebakaran. Penanganan tidak saja terfokus di lokasi kebakaran. Pemkab juga melakukan penanganan atas dampak yang dimunculkan dari kebakaran tersebut.
“Karena ini kebakaran tentu ada asap, Dinas Kesehatan sudah membagikan masker kepada warga yang terdampak dan sudah sosialisasi agar warga memakai masker. Pemerintah daerah bertanggung jawab apapun terjadi di masyarakat,” ujar Widiada.
Penetapan status siaga darurat kebakaran TPA Sente kata Widiada menjadi salah satu wujud nyata tanggung jawab Pemkab Klungkung. Ia menyinggung soal dapur umum diperuntukan untuk petugas yang setiap hari bertugas di lokasi kebakaran.
Ada sekitar 200 orang terlibat dalam penanganan kebakaran setiap harinya. Mereka dibagi menjadi tiga shift, pagi, siang dan sore.
“Untuk di dapur umum kami dibantu dari Tagana,” imbuhnya.
TPA Sente terbakar sejak Selasa (23/1/2024), tidak diketahui pasti titik awal api muncul. Namun diperkirakan kebakaran dipicu gas metana yang keluar dari sampah yang menggunung. Akibat kebakaran tersebut dua dusun, Dusun Glogor dan Dusun Sente diselimuti kabut asap. Bahkan aktivitas siswa SD 3 Pikat di Dusun Glogor pun terganggu, karena asap masuk ke halaman sekolah. (yan)
