KLUNGKUNG – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung bersama petugas pemadam kebakaran, pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, pihak kepolisian serta TNI tampak sibuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Selasa (23/1/2024).
Mobil pemadam kebakaran juga tampak hilir mudik menuju TPA. Tidak terkecuali petugas kesehatan dari puskesmas, pegawai kecamatan ‘dipaksa’ ikut sibuk membagikan masker kepada warga. Situasi itu imbas dari kebakaran yang terjadi di TPA Sente pukul 11.00 wita.
Meskipun api tidak terlalu besar, namun kepulan asap membungbung langit keluar dari gunung sampah di TPA Sente. Hingga sore pukul 16.00 Wita, petugas masih berusaha memadamkan api yang diduga dipicu karena gas metana yang keluar dari tumpukan sampah.
Warga Desa Dawan Kaler diungsikan karena terdampak kabut asap akibat kebaaran TPA Sente, Selasa (22/1/2024)
Bahkan,pihak BPBD Kabupaten Klungkung sampai harus mendatangkan bantuan mobil pemadam dari Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Bangli. Ada tujuh armada pemadam kebakaran dikerahkan menangani kebakaran TPA Sente. Belum lagi kendaraan milik Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan ikut diturunkan mengatasi sebaran api.
Bahayanya lagi, kabut asap menyelimuti rumah warga yang lokasinya dekat dengan TPA Sente. Ada 6 kepala keluarga, total 21 jiwa warga Desa Dawan Kaler bermukim sekitar 200 meter arah timur TPA Sente. Di antara penghuni rumah ada yang dalam kondisi sakit. Semua warga yang rumahnya terdampak kabut asap diungsikan sementara waktu .
“Saya berharap dan kalau boleh meminta, sebaiknya ibu bersama keluarga untuk sementara mengungsi dulu ke desa.Ibu kan ada keluarga di desa ? ini demi kesehatan ibu dan keluarga,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Klungkung Putu Widiada kepada salah seorang warga Ni Ketut Ariani (52).
Seraya meminta warga mengungsi Widiada bersama Kapolres Klungkung AKBP Umar menyodorkan dua kotak masker kepada Ariani. Widiada bersama rombongan kemudian mendatangi warga lainnya. Lagi-lagi Widiada meminta Ni Wayan Kardiani (45) agar mengungsi sementara waktu.
“Karena kami belum bisa memastikan sampai kapan apinya padam. Sebaiknya untuk kesehatan ibu dan keluarga saya minta mengungsi untuk sementara. Apalagi di sini ada anggota keluarga yang sakit,”kata Widiada kepada Kardiani.
Kardiani yang tinggal di tmur TPA Sente pun menyatakan siap mengungsi. Kebetulan ia punya keluarga yang tinggal di desa.
“Ipar saya ada rumah di muka udaka (perusahaan air mineral milik Desa Dawan Kaler). Sebentar saya akan pindah bersama keluarga. Terutama mertua saya dalam kondisi sakit, cuci darah dua kali dalam seminggu,” kata Kardiani.
Terkait pemicu kebakaran TPA Sente, Widiada menyatakan awalnya ada warga melihat ada api di sisi timur TPA.Kemudian api merembet hingga kebakaran meluas. (yan)