DENPASAR – Seperti diperkirakan kalangan bulutangkis di Bali, salah seorang pebulutangkis putri andalan Bali Ni Kadek Dinda Amartya Pratiwi akhirnya tak bisa membela Bali pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Dinda sapaannya, bukan karena membela provinsi lain tapi karena masuk Pelatihan Nasional (Pelatnas) Bulutangkis, usai juara pada Seleksi Nasional (Seleknas) di kategori Taruna beberapa waktu lalu.
Seperti diutarakan Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya, memang sudah regulasinya jika pebulutangkis Pelatnas tidak boleh turun di even-even nasional termasuk pada PON. Dan Dinda mau tidak mau atau suka tidak suka terkena regulasi tersebut.
“Ya sudah regulasinya seperti itu. Artinya Dinda tidak bisa bela Bali di PON 2024 nanti. Pasalnya pebulutangkis penghuni Pelatnas hanya boleh membela Merah Putih di even – even internasional dan tidak boleh turun di even dibawah even internasional seperti even nasional termasuk PON,” tutur Wayan Winurjaya di Denpasar, Senin (22/1/2024).
Diakui ayah mantan pebulutangkis level nasional Made Pranita Sulistya Devi atau Ade itu, hal ini jelas merugikan cabang olahraga (cabor) bulutangkis PON Bali. Sebab, Dinda memang digadang-gadang bisa meraih medali di PON 2024 mendatang.
“Memang sejak awal saya lihat potensi dan kualitas Dinda sebagai pebulutangkis putri muda Bali tak diragukan lagi. Memiliki podium di beberapa even nasional, sehingga terpantau radar Pelatnas dan dipanggil seleknas dan ternyata juara,” tegas Winurjaya.
Lantas bagaimana dengan pengganti Dinda ? Mantan Ketua Umum Pengkab PBSI Bangli itu akan menghadap KONI Bali untuk mencari solusi, serta apa yang akan dijadikan arahan dari induk organisasi olahraga di Bali tersebut.
“Ini kan kaitannya dengan PON 2024 dimana Dinda Amartya Pratiwi sudah lolos PON tersebut. Jadi semuanya sudah masuk dari ranah KONI Bali. Bagaimana arahan atau ketentuan KONI Bali akan kami jalankan. Dalam waktu dekat ke depan kami akan menghadap KONI Bali untuk mencari solusinya,” demikian Wayan Winurjaya. (ari/jon)
