DENPASAR – Mantan karyawan salah satu bank BUMN I Putu Bagus Indra Mulia Nugroho (30) harus menjalani proses hukum di Polsek Denpasar Selatan. Ia melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan uang nasabah dengan iming-iming keuntungan dari bunga kredit.
Kasus ini dibeberkan Plt. Wakapolresta Denpasar AKBP Bayu Suta ke awak media, Kamis (18/1/2024).
“Pelaku pernah bekerja di bagian admin KUR (Kredit Usaha Rakyat) salah satu bank BUMN. Sejak Desember 2022, kontraknya tidak diperpanjang,”ujar AKBP Bayu Suta didampingi Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Ida Ayu Made Kalpika Sari.
Pada 6 Januari 2023 sekitar pukul 12.00 WITA, I Putu Bagus Indra Mulia Nugroho menghubungi nasabahnya terdahulu. Salah seorang di antaranya I Komang Tirtayasa.
Korban tidak mengetahui pelaku tak lagi bekerja sebagai karyawan bagian kredit KUR pada bank BUMN cabang Kuta.
“Korban dirayu agar mau menyerahkan uang untuk dipergunakan membantu nasabah yang akan top up KUR di bank dengan iming-iming keuntungan bunga 10 persen jika KUR cair, tapi uangnya malah digelapkan oleh pelaku,” ungkap Bayu Suta.
Korban akhirnya tertarik kemudian melakukan pertemuan di salah satu restoran di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, pada 29 April 2023.
Pada pertemuan itu, pelaku yang dahulunya 8 tahun bekerja di bank kembali meyakinkan kalau ada nasabah yang mengajukan top up KUR di bank, tapi tidak mempunyai dana.
“Korban menyerahkan uang Rp 206 juta kepada pelaku melalui transfer pada Februari 2023. Apes bagi korban, pelaku tidak bisa dihubungi lagi setelah menyerahkan uang itu,”bebernya.
Tirtayasa berinisiatif mengecek ke tempat kerja Bagus Indra. Ia pun kaget karena ternyata pelaku sudah tidak bekerja di tempat itu. Korban akhirnya melapor ke Polsek Denpasar Selatan.
Menerima laporan, Tim Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Selatan dipimpin Kanit Reskrim Iptu Titan Kurniawan mendatangi tempat tinggal pelaku di kawasan Panjer, tapi dia tidak berada di rumahnya. Pada Senin (15/1/2024), Bagus Indra menyerahkan diri ke Polsek Densel.
“Tersangka mengakui uang yang diserahkan oleh korban sudah dipergunakan untuk membayar utang dan judi online,” tandasnya.
Polisi menyita bukti transfer uang ke rekening tersangka, serta bukti percakapan antara tersangka dengan korban melalui aplikasi WhatsApp.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Titan menerangkan alasan pelaku menyerahkan diri ke polisi karena sudah menyadari kesalahannya sendiri. Mengingat polisi sudah beberapa kali memberikan undangan klarifikasi kepada pelaku.
“Sejauh ini, baru satu laporan yang pihaknya terima, tapi tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan berkembang,” ucapnya. (dum)
