KLUNGKUNG – Untuk ketiga kalinya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jungutbatu di Desa Jungutbatu,Kecamatan Nusa Penida terbakar, Kamis (18/1/2024). Masyarakat bersama petugas BPBD, aparat kepolisian dan TNI kewalahan memadamkan api lantaran terbatasnya peralatan pemadam portable.
Selain itu tidak adanya sumber air juga menjadi kendala penanganan kebakaran satu-satunya TPA di Pulau Lembongan tersebut. Kebetulan saat peristiwa terjadi air laut dalam kondisi surut sehingga menambah sulit upaya pemadaman.Masyarakat dan aparat memadamkan api dengan cara manual menggunakan dahan pohon dan itu prosesnya cukup lama.
Di pihak lain warga menuding Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) serta Kasatpol PP dan Pemadam ‘adem ayem’ melakukan upaya antisipasi.
Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta dikonfirmasi sore kemarin menyampaikan, informasi warga sekitar kebakaran itu diduga dipicu karena gas metana yang muncul dari tumpukan sampah.
“Luas TPA yang terbakar sekitar 20 are. Di sekitar lokasi tidak terdapat lahan milik warga yang berpotensi kena imbas dari kebakaran tersebut. Batas utara, timur dan barat adalah rawa (mangrove) dan bagian selatan jalan raya,” tandas Kompol Ida Bagus Putra Sumerta.
Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Dewa Putu Suwarbawa tidak menampik pihaknya kekurangan peralatan pemadam kebakaran khusus untuk di Pulau Lembongan. Sampai saat ini di Pulau Lembongan yang meliputi dua desa yakni Desa Lembongan dan Desa Jungutbatu tidak ada mobil pemadam, salah satunya karena kondisi jalan yang sebagian besar sempit.
Sehingga untuk penanganan kebakaran di Pulau Lembongan hanya menggunakan mesin pemadam portable, itu pun jumlahnya masih sangat terbatas. Parahnya saat penanganan tidak ada petugas pemadam di lokasi kejadian.
“Memang di Lembongan tidak ada regu jaga,personil hanya ada di Nusa Gede. Pas kejadian lagi rapat, personil terbatas dan penyeberangan hanya dua kali,” dalih Suwarbawa.
Suwarbawa mengaku mengirimkan genset portable ke Lembongan serta selang pemadam kebakaran sepanjang 100 meter setelah ada permintaan dari Perbekel Jungutbatu.
“Tadi sudah saya kirim satu mesin portable melalui (boat) sekar jaya untuk membantu penanganan di TKP, dan juga kurang lebih 100 meter selang standar pemadam disamping 1 mesin genset portable pemadam yang sudah ada di sana yang merupakan hibah dari satpol-pp damkar tahun 2019,” kata Suwarbawa.
Menurut salah seorang warga Nusa Penida Putu Agus Dirga kasus kebakaran TPA Jungutbatu jika terus dibiarkan tanpa ada solusi dan upaya antisipasi kedepan,berpotensi mempengaruhi citra kepariwisataan di Nusa Penida.
“Kejadian ini sudah tiga kali, seolah-olah pihak terkait mempertontonkan kepada khalayak umum juga wisatawan seperti ini lho kondisi sampah di Nusa Penida (Lembongan). Kan bisa berdampak pada pariwisata di Nusa Penida. Saya heran dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kasat Pemadam Kebakaran, kok tidak ada langkah-langkah pencegahan seperti menambah alat pemadam portable, menangani sampah yang menumpuk,” lontar Agus Dirga. (yan)