GIANYAR – Perayaan Hari Raya Nyepi yang identik dengan pawai ogoh-ogoh tinggal dua bulan lagi. Meski demikian di Gianyar belum ada seka trunan atau kelompok pemuda yang terlihat mulai membuat ogoh-ogoh. Hal ini dikarenakan mereka belum mendapat kepastian boleh atau tidaknya pawai ogoh-ogoh saat malam Pengrupukan sehari sebulum hari raya nyepi dilaksanakan karena tahun politik.
ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Gianyar, I Wayan Ardana, Kamis (18/1) mengatakan pihaknya telah membuat surat edaran ke seluruh desa adat di Gianyar terkait perayaan hari Raya Nyepi tahun 2024. Dimana di dalamnya berisi point tata cara pelaksanaan rangkaian hari Raya Nyepi.
Mengenai ogoh-ogoh, kata Ardana, pawai ogoh-ogoh yang biasa dilakukan generasi muda umat Hindu dikembalikan kepada masing-masing desa adat. Ogoh-ogoh yang bebentuk boneka raksasa itu merupakan kreativitas. Namun secara garis besar tidak termasuk dalam sarana upacara yadnya.
“Hasil rapat kami dengan pihak terkait, MDA dan yowana, kita kembalikan ke desa adat masing-masing, termasuk tanggung jawab keamanan di serahkan ke masing-masing desa adat. Jadi boleh atau tidaknya pawai ogoh-ogoh itu ranah masing-masing desa adat di Gianyar,” ujarnya.
Senada dengan PHDI, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Alit Asmara, mejelaskan pihak tidak dalam kapasitas memberikan izin atau melarang. Semua izinya dikembalikan ke desa adat yang nanti berkordinasi dengan pihak kepolisian.
“Kami tidak dalam kapasitas melarang atau mengizinkan. Jika ogoh-ogoh dipadang sebagai sebuah tradisi yang harus dijalankan silahkan kembali ke desa adat masing dan untuk keamanan berkordinasi dengan pihak kepolisian,” jelasnya.
Terpisah meski ogoh-ogoh telah diizinkan, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Cok. Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, perayaan atau pawai ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi tahun 2024 sama seperti tahun-tahun sebelumbya. Dimana tidak ada bantuan dana untuk seka truna.
“Seperti tahun lalu tahun ini juga dari APBD kabupaten Gianyar tidak ada bantuan untuk sekaa teruna dalam rangka membuat ogoh”, tandasnya. (jay)
