JEMBRANA – Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) menyumbangkan kontribusi pendapatannya ke kas negara mencapai Rp5,1 miliar di tahun 2023. Lantas seberapa besar kontribusi tersebut diterima pemerintah di Kabupaten Jembrana yang menjadi daerah penyangga hutan tersebut?
Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Madya TNBB, I Putu Gede Arya Kusdyana Senin (15/1/2024) menerangkan tahun 2023 pendapatan TNBB melebihi dari yang ditargetkan yakni Rp5,1 miliar.
“Diawal kita targetkan pendapatan dari pengelolaan TNBB hanya sebesar Rp5 miliar. Namun di akhir penghitungan pendapatan melampaui yang ditargetkan menjadi Rp5,1 miliar,” jelasnya. Pendapatan itu tentunya berasal dari pengelolaan zonasi yang ada di kawasan TNBB yang dikelola. Seperti pintu masuk kunjungan wisata yang berada di Pulau Menjangan dan beberapa pintu masuk di TNBB wilayah Buleleng dan Jembrana yang memang sudah ada ketentuannya termasuk tarif masuk untuk berkunjung.
Adapun tarif masuk seperti pengenaan pengunjung membawa sepeda dikenakan Rp2.000, sepeda motor Rp5.000, mobil Rp10.000 dan bus 50.000.
Lantas mengenai kontribusi ke daerah penyangga, Arya Kusdyana menjelaskan memang secara langsung selama ini tidak ada. “Kita setorkan semua pendapatan TNBB langsung ke kas Negara. Penyetoran pendapatan kita sudah diatur bahkan sistem penyetoran hampir setiap hari,” katanya.
Setiap petugas yang ditugaskan di setiap pintu masuk, setelah jam tugas tutup antara jam 3 atau 4 sudah langsung menyetorkan pendapatan yang diperoleh ke kas negara. “Jadi untuk kontribusi ke daerah Jembrana dan Buleleng secara langsung memang tidak ada,” tegasnya.
Sedangkan untuk kontribusi tidak langsung tentunya masyarakat penyanding bisa merasakan dari multi efek yang diberikan dari keberadaan TNBB. (ara,dha)