BULELENG – Diduga lantaran mengalami depresi, I Komang Amerta Sedana (25) beralamat Banjar Dinas Sasaan Desa Bantiran Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, nekat loncat ke sungai sedalam 20 meter di Desa Mayong Kecamatan Seririt.
Aksi nekat ini dilakukan saat korban diantar ayahnya, Nyoman Sukamba ke RS Paramasidhi setelah mencoba bunuh diri dengan menegak cairan obat pembasmi nyamuk.
“Iya benar, ada laporan percobaan bunuh diri yang terjadi pada hari Selasa, 9 Januari 2024 sekitar pukul 08.00 Wita, TKP-nya di Jembatan Ancar Desa Mayong Kecamatan Seririt,” ungkap Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Dharma Diatmika usai Ops Gaktibplin Provos Polda Bali di Mapolres Buleleng, Rabu (10/1/2023).
Mantan Kanitreskrim Polsek Kota Singaraja ini memaparkan peristiwa ini berawal dari gagalnya upaya bunuh diri yang dilakukan korban dengan menegak cairan obat pembasmi nyamuk.
“Melihat kondisi anaknya yang diduga nekat bunuh diri karena mengalami depresi, orang tua korban kemudian mengajak korban ke RS Paramasidi untuk berobat sesuai rujukan Puskesmas Pupuan,” ungkapnya.
Saat tiba di Jembatan Ancar, tiba- tiba korban membuka pintu mobil dan nekat meloncat ke sungai dengan kedalaman kurang lebih 20 meter.
“Dengan meminta pertolongan warga sekitar, orang tua korban membawa korban yang mengalami luka pada bagian pipi, mata dan bibir ke Puskesmas Busungbiu dan lanjut ke RS Kertha Usada Singaraja,” jelasnya.
Terhadap peristiwa ini, kata Kasi Humas Dharma, telah dilakukan tindakan kepolisian oleh Unit Reskrim Polsek Busungbiu antara lain mengevakuasi korban, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan.
“Dari hasil penyelidikan, aksi nekat yang dilakukan korban, mencoba mengakhiri hidupnya dengan menegak cairan pembasmi nyamuk, kemudian loncat dari atas jembatan ke sungai ini diduga kuat karena mengalami depresi,” teranganya.
Hingga saat ini, korban yang mengalami luka memar pada pipi, mata dan hidung masih menjalani perawatan medis di RS Kertha Usada Singaraja.
“Korban masih dalam perawatan medis,” pungkasnya.(kar/jon)
