BULELENG – Memenuhi harapan warga masyarakat Bumi Den Bukit, Gibran Raka Buming Raka akan menyapa warga masyarakat di Kabupaten Buleleng, Selasa (9/1/2023).
Tak hanya menyerap aspirasi, Gibran yang direncanakan bakal ‘landing’ di Lapangan Bhuwana Patra Singaraja, kemudian berjalan kaki menyusuri areal Taman Mumbul di Jalan Melati dan Jalan Pramuka juga akan blusukan di Pasar Anyar Singaraja sebelum ‘mesadu arep’ dengan masyarakat di Gedung Mr IGK Pudja di Eks Pelabuhan Buleleng.
“Mesadu arep masyarakat Buleleng kepada Mas Gibran. Sadu memiliki makna mengadu dan arep itu dekat, berartinya Mas Gibran itu tidak ada jarak dengan masyarakat, walaupun jadi wakil presiden, ia adalah bagian rakyat untuk menggantungkan harapan, cita-cita mewujudkan kemakmuran masyarakat Indonesia, masyarakat Buleleng khususnya,” ungkap Firmansyah selaku Tim 8 Kabupaten Buleleng saat menggeber rencana kegiatan Mesadu Arep Masyarakat Buleleng kepada Mas Gibran di Eks Pelabuhan Buleleng, Sanin (8/1/2023).
Firmansyah didampingi Wakil Ketua Relawan Gibran Pusat Ketut Suardana, Jro Krisna selaku Ketua Tim 8 Bali dan Antonius Sanjayta Kiabeni selaku Koordinator Rumah Gibran Buleleng menandaskan, rute kegiatan yang dirancang juga memiliki makna, dari Bhuwana Patra dimana Bhuwana berarti Jagat, Patra berarti Sinar, sehingga Mas Gibran diharapkan menjadi Merchu Suar yang mampu menyinari.
“Kemudian menyusuri areal sumber air Mumbul, diharapkan Mas Gibran mampu memberi air kehidupan, menuju Eks Pelabuhan Buleleng yang dulunya menjadi pusat kegiatan perekonomian Soenda Ketjil, Bali, NTB dan NTT. Harapan kita, Mas Gibran mampu menjadi merchu suar yang menyinari, memberikan kehidupan laksana air bagi warga masyarakat Buleleng menuju kemakmuran dari kegiatan perekonomian Dermaga/ Pelabuhan Buleleng,” tandas Firmansyah dibenarkan Jro Krisna dan Suardana.
Jro Krisna menambahkan, kegiatan ‘Mesadu Arep Masyarakat Buleleng’ dengan Gibran akan dipadukan dengan kegiatan Gibran di Bajra Sandi Denpasar.
Senada dengan Firmansyah dan Jro Krisna, Wakil Ketua Relawan Gibran Pusat Ketut Suardana berharap kegiatan ‘Mesadu Arep Masyarakat Buleleng’ antara lain terkait kondisi perekonomian warga masyarakat yang harus mendapat perhatian, solusi sehingga bisa bergerak maju dan lebuh sejahtera salah satunya melalui pembangunan bandara internasional di Bali Utara yang tertunda karena adanya penolakan pimpinan partai.
“Masyarakat Buleleng sangat membutuhkan pembangunan bandara di Bali Utara sehingga bisa merasakan pembangunan yang berkeadilan, anatara Bali Utara dan Bali Selatan,” tandas Suardana dibenarkan Anton.
Selaku Koordinator Rumah Gibran Buleleng, Antonius Sanjaya Kiabeni menegaskan kehadiran Gibran Raka Buming Raka di Kabupaten Buleleng juga merupakan salah satu bukti komitmen tagline, ‘Tenang Warga Masyarakat Buleleng, Rumah Gibran sudah ada di Buleleng’.
“Dan kita sambut kehadiran Mas Gibran sebagai harapan baru masyarakat Buleleng untuk sejahtera menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” pungkasnya. (kar/jon)