BULELENG – Upaya mengoptimalkan usaha perkebunan sebagai cikal bakal dan ikon Perumda Swatantra Buleleng menjadi core usaha inti perusahaan daerah milik Pemkab Buleleng yang kini memiliki 4 core bisnis/usaha.
Selain mengoptimalkan lahan seluas 82,2 hektar melalui disertifikasi, perumda yang mendapat tugas ekstra menjaga pasokan dan stabilitas harga bahan pokok (bapok) untuk pengendalian inflasi, juga mulai membidik pengembangan usaha penyewaan kendaraan, pengadaan bapok khususnya beras untuk ketahanan pangan dan usaha peternakan di tahun 2024.
“Sesuai hasil evaluasi kinerja tahun 2023, core usaha yang kita lakukan seluruhnya menenuhi target, sehingga mampu menyetorkan laba usaha sebesar Rp 900 Juta ke kas daerah dan astungkara dengan tren pendapatan yang terus naik, tahun 2024 kita tergetkan Rp 1,6 Miliar,” ungkap Dirut Perumda Swatantra, Gede Boby Suryanto usai rapat TPID, Kamis (4/1/2024).
Mengawali tahun 2024, kata Boby, Perumda Swatantra bersama BPD Bali Cabang Singaraja dan Koperasi Sida Ayu Kelurahan Penarukan telah menandatangani kerjasama pembentukan Ekosistem Ketahanan Pangan Hulu Hilir untuk pemberdayaan petani yang tergabung dalam kelompok subak di Kelurahan Penarukan.
“Dengan ekosistem hulun hilir ini, kita memberikan solusi dari problem solfing, kendala para petani dalam meningkatkan produksi hinggga pemasaran. Ekosisten yang didukung pendanaan dari BPD Bali melalui program KUR Mesarinya, kemudian Koperasi Sida Ayu sebagai pengelola bantuan KUR melalui penyediaan saprodi pertanian dan Swatantra sebagai off staker, pembeli seluruh hasil panen dari petani, tidak hanya di harapkan menjadi solusi ketahanan pangan, namun juga sekaligus mewujudkan petani yang sejahtera,” tandas Boby yang juga berharap ekosistem mampu memenuhi kebutuhan air petani melalui kredit sumur bor.
Selain bidang usaha pertanian, kata Boby, upaya pengembangan juga dilakukan pada core usaha penyewaan kendaraan melalui kerjasama dengan STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja dan Pemerintah Kabupaten Jembrana.
“Untuk kerjasama dengan STAHN Mpu Kuturan Singaraja sudah berjalan, sementara kerjasama dengan Pemkab Jembrana sudah dilakukan pendekatan dan tinggal menunggu persetujuan dari KPM untuk bisa direalisasikan,” terangnya.
Dengan memiliki perijinan multy usaha, Perumda Swatantra juga tengah menjajagi pengembangan usaha peternakan dengan memanfaatkan asset daerah antara lain berupa Pelabuhan Laut Celukan Bawang, Balai Karantina Hewan dan kelompok ternak sapi maupun babi yang ada, tersebar di Kabupaten Buleleng.
“Selain memenuhi quota permintaan ternak dari Perumda Darma Jaya Jakatra, Perumda Tunas Jaya Malang dan Kalimantan Barat, pengembangan peternakan dengan pola Tripartid, Ekosistem Hulu Hilir Peternakan yang juga diminati Pemkab Jembrana ini juga diharapkan mampu meningkatkan PAD dan mensejahterakan para peternak di Kabupaten Buleleng,” pungkasnya. (kar/jon)