KLUNGKUNG- Warga Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung terutama rumahnya yang dekat dengan salah satu warung minum di bilangan Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, mengeluhkan suara musik menggelegar setiap malam.
Pihak desa menggandeng aparat kepolisian, TNI, desa adat, pecalang dua kali sempat turun dan bertemu dengan pemilik warung. Namun pertemuan itu tidak mengubah keadaan, suara musik tetap menggelegar setiap malam mengusik jam istirahat warga. Warung tersebut diduga dijadikan tempat pesta miras.
Menurut Perbekel Desa Negari, I Gusti Ngurah Bagus Mahendra, saat pihaknya turun bersama Kaposlek, Danramil, aparat Kecamatan Banjarangkan, desa adat, pecalang serta linmas, sempat meminta kepada pemilik warung agar tidak membunyikan musik terlalu keras pada malam hari.
Baca juga : Penjabat Bupati Klungkung Ikut Tes Urine Contoh Cegah Narkoba di Lingkungan ASN
“Sekitar pertengahan Oktober kami turun untuk kedua kalinya, bertemu dengan pemilik warung. Pemilik warung waktu itu berjanji akan menutup operasional warung. Tapi faktanya sampai sekarang warga tetap mengeluhkan suara musik mengganggu warga saat jam istirahat,” tandas Gusti Bagus Mahendra dikonfirmasi, Rabu (3/1/2024).
Mahendra mengatakan saat ia di lokasi bersama aparat dari kepolisian, TNI dan aparat kecamatan, ia menemukan ada orang sedang minum minuman keras. Juga ada pelayan perempuan yang melayani pengunjung warung.
“Warga kami sudah tiga kali mengeluhkan kondisi itu. Kami selaku aparat di desa sudah menindak lanjuti keluhan warga dengan turun ke lokasi dan meminta pemilik warung agar tidak membunyikan musik terlalu keras pada malam hari. Sekarang kewenangan untuk menindak, kami serahkan kepada pihak Satpol PP,” ungkap Gusti Mahendra seraya mengatakan dirinya sudah melayangkan surat ke Satpol PP terkait keluhan warga.
Kasatpol PP Dewa Putu Suwarbawa membenarkan menerima surat dari Perbekel Desa Negari terkait warga mengeluhkan suara musik pada malam hari mengganggu istirahat warga. Suwarbawa mengatakan pihaknya sudah sempat turun mengecek siang hari.
“Itu bukan cafe tapi warung, memang ada tempat minum-minumnya, ada sound systemnya. Hari ini (kemarin) dibuatkan konsep suratnya, saya surati pemilik warung,pihak desa. Kita panggil ke kantor Jumat besok,” kata Suwarbawa.
Menurut Suwarbawa jika sudah membunyikan musik sampai mengganggu kenyamanan dan jam istirahat warga apalagi pada malam hari, sudah masuk kategori pelanggaran ketertibanumum sebagaimana tertuang dalam Perda Kabupaten Klungkung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum.
“Kalau yang namanya sudah mengganggu orang banyak, jelas masuk pelanggaran ketertiban umum,” demikian Suwarbawa. (yan)
