TABANAN – Persoalan sampah tiada habisnya ditambah dengan kurangnya kesadaran masyarakat. Kali masalah penanganan sampah dikeluhkan warga Banjar Dinas Pasekan, Desa Dajan Peken, kecamatan Tabanan. Pasalnya sudah berbulan-bulan sampah yang menumpuk di rumah sampah di depo sampah Jalan Jalak Putih, tidak diangkut truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan.
Pantauan di lapangan, kondisi sampah yang menumpuk hingga meluber ke pinggir jalan. Hal ini menyebabkan kesan yang jorok dan memicu bau busuk hingga menyebar ke rumah-rumah warga. Hal inilah yang dikeluhkan masyarakat. Di sisi lain masyarakat sudah membayar retribusi.
“Masalahnya sampah tidak diangkut dari depo. Ini sudah sering kali terjadi,” kata Perbekel Dajan Peken Tabanan I Nyoman Sukanada, Selasa (2/1).
Padahal kata dia, kewenangan pengangkutan sampah di DLH Tabanan. Pihaknya telah beberapa kali menghubungi pihak DLH via telepon, sayangnya tidak ditanggapi. Akibatnya sampah menumpuk dan warga terus membuang di lokasi.
“Warga s sudah bayar retribusi sampah Rp 3 ribu, tapi sampah yang berada di rumah sampah tidak diangkut truk sampah bersih, justru masih menyisakan sampah,” bebernya.
Dikatakan pemungutan retribusi sampah dilakukan masing-masing kepada lingkungan (Kawil) ke semua warga yang berada di delapan banjar dinas yang ada. Baru kemudian uang retribusi disetorkan kepada DLH Tabanan, setelah semua terkumpul. Setoran retribusi dilakukan setiap bulannya.
“Malah sampah di rumah sampah tidak diangkut. Kalau diangkut truk hanya sekali saja dalam sehari. Padahal volume sampah begitu besar,” ungkapnya.
Sejatinya sampah yang menumpuk dan meluber ke jalan di bak penampungan sementara diduga bukan hanya dilakukan warganya. Melainkan pula ada warga luar yang membuang sampah ke lokasi itu.
“Buang biasanya saat malam hari disaat kondisi lagi sepi, ini kadang-kadang yang membuat sampah menumpuk hingga meluber ke jalan,” ucapnya.
Belum lagi sejumlah tempat pembuangan sampah di Kota, sehingga warga terkonsentrasi membuang ke rumah sampah tersebut. Sehingfga kondisinya semakin parah. Pihaknya berharap DLH Tabanan tidak hanya sekali melakukan pengangkutan sampah menggunakan truk, tetapi dua kali angkutan atau lebih.
“Tidak cukup sekali sampah di rumah sampah diangkut, harus dua kali diangkut dengan truk itupun dengan kapasitas truk yang lebih besar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pembuangan sampah baru bisa lagi dilakukan ke TPA mandung. Sebelumnya sekitar sebulan tidak bisa karena kebakaran. Bahkan sampai sekarang kadang masih muncul kepulan asap yang mengganggu warga sekitar. (jon)