DENPASAR – Tim Bulutangkis Bali yang kini tengah berjuang pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulutangkis di GOR UNJ Jakarta, 18 – 23 Desember 2023 ini memperoleh hikmah positif dan bisa melakukan koreksi dan evaluasi. Terutama para pebulutangkis yang jarang mengikuti even nasional.
“Pastinya banyak pebulutangkis putra dan putri memperoleh hikmah positif dari Kejurnas Bulutangkis tersebut. Pasalnya lawan yang dihadapinya banyak merupakan pebulutangkis yang andal dan tangguh dari provinsi atau klub-klub besar di Indonesia. Maka dari itulah kami tak memancang target khusus di Kejurnas itu dan hanya meminta prestasi terbaik saja,” tutur Ketua Umum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya saat dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).
Meski demikian lanjutnya, para pebulutangkis Bali mampu memberikan perlawanan sengit dan ketat. Selain itu maka otomatis para pebulutangkis Bali harus kerja keras dan bermain ngotot untuk bisa mengalahkan lawannya yang tangguh.
“Ya selain lawan dari klub-klub besar juga ada yang merupakan jebolan dari pelatnas. Pastinya dengan label seperti itu maka kualitas juga akan berbeda. Nah inilah yang kami maksud dengan hikmah positif. Pengukuran kualitas itu pastinya juga dibarengi dengan melihat perkembangan permainan pebulutangkis Bali setelah berlatih selama ini,” terang Winurjaya.
Berangkat dari semua itu, usai Kejurnas akan dilakukan evaluasi dan koreksi terhadap kelemahan para pebulutangkis, untuk dibenahi agar lebih bagus oleh pelatih baik pelatih klub atau pengkab/pengkot PBSI seluruh Bali.
“Ya hal itu kan bagus bagi pebulutangkis yang nantinya akan kembali ke pengkab/pengkot masing-masing sebagai persiapan awal menghadapi Porprov Bali 2025. Tak kalah pentingnya yakni melihat tiga pebulutangkis putri PON Bali. Karena Kejurnas ini merupakan bagian dari salah satu try out mereka sebelum turun di PON 2024 mendatang. Apalagi nantinya akan kami titipkan berlatih ke klub besar usai Kejurnas,” demikian Winurjaya. (ari/jon)
