GIANYAR – Meski cuaca kembali panas dan jarang turun hujan pada Desember ini, Dinas Kesehatan Gianyar tetap mensosialisasikan terkait virus Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada kader jumantik di Desa Saba, Kamis (21/12/2023).
Hadir sebagai narasumber I Made Maba dari Dinas Kesehatan Gianyar. Ia memaparkan, nyamuk aedes aegypti cukup berbahaya sebagai pembawa virus demam berdarah yang bisa mengakibatkan kematian. “Karakter nyamuk ini aktif di pagi dan sore hari,” kata I Made Maba.
Menurutnya, aedes aegypti berbeda dengan nyamuk di tegalan yang berukuran besar, tapi tidak membawa penyakit.
“Nyamuk demam berdarah ini berkembang biak pada air yang jernih, seperti di bak mandi, tempat tirta, dan di sela-sela gantungan baju,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, jentik nyamuk ini cukup kuat dan masih bisa bertahan meskipun bak mandi atau tempat lainnya telah dikeringkan. Bahkan, bisa hidup lagi apabila diisi air. “Untuk itu, tidak hanya menguras, tapi perlu menyikat bak mandi atau tempat perkembang biakannya,” jelasnya.
Jika terkena virus DBD, maka perlu penangan dokter ahli. Saat virus terkontraksi dengan tubuh, maka akan panas dan tak kunjung turun selama beberapa hari ke depan.
Hari kelima suhu panas menurun secara derastis, tapi ini menjadi puncak kondisi kritis.
“Kita tidak akan enak makan, selalu muntah, trombosit turun. Disinilah masa kritis. Untuk itu, jika mengalami demam tinggi berlarut-larut segara periksa ke rumah sakit,” jelasnya.
I Made Maba berharap peran aktif seluruh masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk nyamuk aedes aegypti.
” Fogging hanya menyelesaikan masalah beberapa saat saja. Bila aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk, DBD dapat diminimalisir,” tandasnya.
Terpisah, Kadis Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni menyebutkan, kasus DBD di Gianyar selama periode Januari- November 2023 tercatat 1.047 kasus.
Rinciannya, Januari (83 kasus), Februari (136 kasus), Maret (116 kasus), April (122 kasus), Mei (108 kasus), Juni (124 kasus), Juli (91 kasus), Agustus (71 kasus), September (84 kasus), Oktober (54 kasus) dan November (58 kasus).
Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD melibatkan lintas sektor dan masyarakat secara berkesinambungan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu menutup rapat semua tempat penampungan air, menguras bak air dan mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk.
Kemudian, mencegah perkembangbiakan maupun nyamuk seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada pentilasi dan jendela, serta menabur bubuk larvasida.
Secara struktur pemerintahan, telah dilakukan menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah (SEKDA) Kabupaten Gianyar 2023, tentang Kewaspadaan Peningkatan kasus Penyakit DBD kepada Camat dan Kepala Desa/Lurah serta Kepala UPTD Puskesmas se- Kabupaten Gianyar, guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD. (jay)
