ArtikelKesehatan

Mengenal Penyakit Pengapuran pada Sendi Lutut

oleh: dr. I Made Gilang Pinggan Kalimantara

DIANTARA pembaca atau keluarga kita mungkin pernah mengalami gangguan sendi lutut. Bangun dari duduk susah, apalagi saat duduk terlalu lama, rasa nyeri juga dapat dirasakan saat naik atau turun tangga. Penyakit ini dapat mengenai berbagai kalangan, meskipun secara data lebih banyak terjadi pada lanjut usia.

Gangguan terjadi akibat adanya perubahan cairan dan struktur jaringan sendi lutut, yaitu jaringan tulang rawan yang secara medis dikenal dengan istilah osteoarthritis. Penyakit ini dapat mengakibatkan berbagai keluhan berupa gangguan gerak dan penurunan fungsi sendi. Beruntungnya pengobatan penyakit ini dapat ditanggung sepenuhnya oleh jaminan kesehatan negara (BPJS).

Osteoarthritis terjadi oleh berbagai sebab, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi penyebab primer (utama) dan sekunder. 

Penyebab primer adalah proses penuaan, kondisi penuaan ini menyebabkan cairan sendi berkurang dan penurunan kekentalan cairan sendi. Proses 

kerusakan ini bersifat progresif dan terus berlanjut. Penyebab sekunder disebabkan oleh berbagai kelainan atau penyakit yang dapat menimbulkan atau mempercepat terjadinya kerusakan tulang rawan. Perubahan postur dapat mengakibatkan ketidakseimbangan beban tubuh di salah satu sisi dan memicu terjadinya proses kerusakan tulang rawan yang lebih cepat. 

BACA JUGA:  Dengan Trilogy of Beauty, barenbliss Rayakan 3 Tahun Hadir di Indonesia

Faktor mekanik juga dapat mempengaruhi kesehatan tulang rawan sendi, seperti kondisi lutut tanpa tekanan atau tidak digerakkan (immobilisasi) dan saat kondisi lutut yang mendapatkan tekanan berlebih seperti pada pasien obesitas.

Keluhan utama pasien biasanya nyeri, bengkak dan kaku. Nyeri dirasakan terutama bila beraktivitas misalnya berjalan, berlari, naik atau turun tangga. 

Sendi lutut mungkin bengkak dan teraba hangat. Bila tulang tempurung digerakkan ke atas ke bawah atau ke samping terdengar bunyi gemeretak dan terasa nyeri. Keluhan selanjutnya pada gerakan sendi yang terbatas, bila lutut 

diluruskan atau ditekuk maksimal maka terasa nyeri. Keluhan dan tanda tersebut selanjutnya dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang seperti rontgen. 

Terdapat beberapa klasifikasi osteoarthritis secara radiologis menurut Kellgreen–Lawrence yaitu sklerosis, osteofit (pembentukan tulang baru), penyempitan celah sendi, dan kelainan bentuk tulang. Pengobatan yang bisa dilakukan dengan cara pencegahan mengelola faktor risiko penyakit, 

BACA JUGA:  Gemakan Sistem Penthalix, Pemkab Buleleng Dorong Desa Adat Cegah Stunting

sehingga tulang rawan tetap sehat dan sekaligus menghambat keparahan penyakit. Jika tidak memungkinkan atau sudah mencapai derajat yang lebih tinggi, terapi penyakit pengapuran bisa dilakukan dengan cara konservatif atau operatif. 

Terapi konservatif dilakukan dengan memberikan obat atau terapi penambahan pelumas sendi yang diberikan oleh dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi. Terapi operatif adalah dengan penggantian sendi lutut. Mulailah menjaga kesehatan sendi lutut kita dengan berolahraga secara rutin, salah satu 

olahraga yang dianjurkan yaitu berenang karena berenang tidak memberikan pembebanan pada sendi lutut dan juga dapat menguatkan otot-otot disekitar sendi yang mengalami pengapuran. 

Hal ini akan membuat sendi menjadi lebih stabil, sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan osteoarthritis. Pastikan olahraga yang dilakukan cukup karena justru jika berlebihan akan memperburuk keluhan yang diderita. Jika pembaca atau keluarga mengalami keluhan nyeri pada sendi lutut atau keluhan dibidang tulang, sendi dan anggota gerak segeralah pergi ke dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi. (*)

Back to top button