KLUNGKUNG – Sudah hampir delapan bulan bangunan Meru Tumpang lima di Pura Watu Klotok belum juga tertangani. Bangunan menjulang dengan ketinggian mencapai 7 meter tersebut, tiang-tiangnya sudah bergeser dan kondisi bangunan sudah agak miring.
Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak pengurus pura memasang bambu dengan posisi menyilang. Agar tiang meru tidak bergerak ketika ada hujan deras maupun angin kencang yang bisa menyebabkan bangunan atau pelinggih meru ambruk.
Plt Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Kepala BPBD Putu Widiada meninjau bangunan tersebut, Selasa (28/11/2023). Setelah melihat langsung kondisi bangunan Kasta menugaskan Dinas Kebudayaan untuk sesegera mungkin mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan instansi terkait.
Baca juga : Kajari Klungkung Hancurkan HP dan Bakar Sabu-Sabu
Kepala Dinas Kebudayaan Ketut Suadnyana mengatakan kerusakan meru di Pura Watu Klotok sejak Februari 2023. Sudah pernah dilakukan pengecekan oleh Dinas PU. Menurut Suadnyana kondisi bangunan sudah mendesak dilakukan perbaikan.
“Sifatnya emergency, bahaya bagi pemedek dan bangunan lain,” kata Suadnyana seraya pihaknya belum ada menganggarkan untuk perbaikan bangunan dimaksud. .
Suadnyana menyarankan jika disetujui agar pengempon pura membuat usulan untuk bisa mendapatkan bantuan daribantuan keuangan khusus (BKK) Kabupaten Badung.
Pengempon Pura Watu Klotok di Desa Tojan, Kecamatan Klungkung merasa was-was dan khawatir saat hujan deras apalagi disertai angin kencang. Mereka khawatir bangunan meru tumpang lima (tingkat lima) ambruk.
Meski sudah dipalang keliling dengan bambu, namun pengempon pura tetap was-was, mengingat kondisi cuaca yang tidak bisa ditebak dan tidak menentu. Terlebih Pura Watu Klotok berlokasi di pinggi Pantai Watu Klotok, kondisi angin laut tidak bisa diterka sesekali bisa bertiup kencang, juga situasinya bisa bersahabat. (yan)