
BULELENG – Upaya penguatan program Pola Hidup Bersih (PHB) terus dikembangkan Pemkab Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng.
Selain pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana serta pendampingan dari perangkat daerah terkait, Pemkab Buleleng juga menetapkan 32 dari 34 sekolah tingkat SD dan SMP sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten Tahun 2023.
“Program Adiwiyata ini pada prinsipnya adalah menjadikan lembaga pendidikan formal yakni sekolah menjadi penguat implementasi pola hidup bersih,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa pada acara penyerahan sertipikat Adiwiyata Kabupaten Buleleng tahun 2023 di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Buleleng, Selasa (28/11/2023).
Mewakili Pj. Bupati Buleleng, Suyasa didampingi Kepala DLH Buleleng Gede Melandrat dan Kadisdikpora Made Astika menegaskan penetapan sekolah Adiwiyata didasarkan pada perilaku warga sekolah termasuk penataan halaman, pemenuhan kriteria kebersihan dan standar sanitasi sekolah.
“KaMI berharap, kedepan lebih banyak sekolah di Kabupaten Buleleng bisa mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata. Karena, jika sekolahnya semakin banyak masuk kategori adiwiyata, maka tentu sekolahnya akan makin bersih. Pola hidupnya juga makin bersih dan edukasinya semakin baik,” terangnya.
Selain penanaman pola hidup bersih, konsep Sekolah Adiwiyata yang melibatkan langsung murid-murid juga mengedukasi tentang cinta lingkungan.
“Implementasinya bisa dilihat dari bagaimana hasil penilaian adiwiyata itu sendiri,” tegasnya.
Suyasa berharap sekolah yang memiliki predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten bisa meningkatkan levelnya menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi hingga Sekolah Adiwiyata Mandiri tingkat nasional.
“Kalau levelnya itu naik ke provinsi pasti kualitasnya lebih baik. Naik lagi ke nasional lebih baik lagi dan terakhir ke tingkat mandiri. Kalau sudah mandiri pasti nyaman sekali di sekolah, sebagai media untuk pendidikan interaksi antar warga sekolah akan sangat bagus,” tandas Suyasa dibenarkan Melandrat.
Selaku Kepala DLH Buleleng, Gede Mekandtar mengungkapkan Sekolah Adiwiyata merupakan program sinergi DLH dan Disdikpora.
“Awalnya ada 34 calon sekolah, namun dari hasil verifikasi dan penilaian tim menyatakan 32 sekolah yang memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Buleleng,” jelasnya.
Hingga saat ini, Buleleng memiliki 6 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 12 Sekolah Adiwiyata Nasional, 22 Sekolah Adiwiyata Provinsi dan 75 Sekolah Adiwiyata Kabupaten.(kar/jon)