- Jaya Negara: Kita Tidak Gentar dalam Upaya Menjaga Keamanan dan Ketertiban
DENPASAR – Pasca penertiban kawasan prostitusi di Desa Sanur Kauh berbuntut penyerangan Kantor Satpol PP Kota Denpasar pada Minggu 25 November 2023 dini hari.
Genderang penertiban dan keamanan di Kota Denpasar dipastikan tetap berlanjut. Bahkan tim gabungan yang tergabung dalam Sistem Pengamanan Terpadu Desa Adat (Sipandu Beradat) akan dikerahkan untuk melakukan penertiban di kawasan yang rawan seperti kafe dan lokalisasi di kawasan tersebut.
Demikian diungkapkan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara usai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda) di Kantor Wali Kota, Selasa (28/11/2023).
“Kami menggelar rapat bersama bersama Forkopimda termasuk Desa Adat Intaran, guna menindaklanjuti kasus penyerangan kantor Satpol PP ini dan kami sepakat untuk melakukan penertiban dalam waktu dekat,” kata Jaya Negara didampingi, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana beserta anggota Forkopimda.
Jaya Negara menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan melibatkan tim gabungan yang membackup Satpol PP yaitu Sipandu Beradat untuk turun bersama-sama menertibkan keamanan di kawasan tersebut. Apakah tempat itu masih ada prostitusi, kita mengecek seperti kafe, karena sering terjadi gangguan keamanan.
“Baru saya dengar beberapa waktu lalu ada peristiwa pembunuhan,. Dalam penertiban ini Jangan Satpol PP saja, tim akan dikerahkan melakukan penertiban terdiri dari Satpol PP, Kepolisian, Dandim, Desa Adat, “ ucapnya.
Bahkan tokoh politisi PDIP ini dengan lantang menyatakan, tidak gentar melakukan tugas yang berkaitan dengan penertiban dan keamanan demi untuk kenyamanan masyarakat, melindungi generasi muda kita.
“Penertiban menghilangkan premanisme di sana, tujuannya menjaga keamanan, kita sepakat untuk tidak berhenti untuk menertibkan dan melindungi keamanan masyarakat,” ujarnya.
Terkait penyerangan lembaga atau instansi, Wali Kota menyampaikan kejadian ini juga diatensi pihak pengadilan. “Soal kasus penyerangan sudah ditangani kepolisian, bahkan pihak pengadilan minta kepada pelaku penyerangan agar disangka cukup berat, karena ini terkait penyerangan lembaga atau instansi negara,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pecalang Desa Intaran I Wayan Sura Darma membantah salah satu penyerang adalah Ketua pecalang. “Saya Ketua Pecalang Desa Intaran, tidak ada anggota kami ke tempat -tempat begitu, saya Ketua pecalang Desa Intaran tidak ada anggota saya yang seperti itu,” kata Sura Darma.
Sebelumnya, sebanyak 6 petugas yang sedang berada di Kantor Satpol PP menjadi korban penganiayaan. Peristiwa penyerangan ini diduga buntut razia yang digelar Satpol PP di kawasan lokalisasi Jalan Danau Tempe pada Sabtu, 25 November 2023 malam.
Dari sidak atau razia tersebut, 33 PSK pun diamankan karena tak membawa identitas. Dan tak disangka, paginya kantor Satpol PP malah diserang orang tak dikenal dan 33 PSK tersebut kabur. (sur,dha)