KLUNGKUNG– Ketua Umum Pratisentana Tangkas Kori Agung Bali, I Made Agus Mahayastra menyatakan mahasabha tidak lagi menjadi referensi untuk mencari sejarah tentang Pratisantana Tangkas Kori Agung. Namun paling penting saat ini bagaimana menjaga persatuan pasemetonan (keluarga besar), serta saling bantu membantu antar sesama warga Tangkas Kori Agung.
Itu disampaikan mantan bupati Gianyar ini saat hadir pada acara jalan santai yang diadakan Pratisentana Tangkas Kori Agung di Klungkung, Minggu (26/11/2023). Ribuan pasemetonan Pratisentana Tangkas Kori Agung seluruh Bali berkumpul di depan Kantor Bupati Klungkung ikut dalam jalan santai.
Selain Agus Mahayastra, hadir pula sejumlah tokoh Tangkas Kori Agung seperti Wakil Bupati Badung I Wayan Suyasa, Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika, Anggota DPRD Provinsi Bali Ni Kadek Darmini, Plt Bupati Klungkung I Made Kasta. Juga ikut I Made Wijaya yang juga sekretaris umum Pratisentana Tangkas Kori Agung.
“Rangkaian Mahasabha Tangkas Kori Agung ini konsepnya agak berbeda. Konsep sekarang bagaimana menyatukan, sehingga disebut mesikian. Sehingga banyak kegiatan lain yang konsepnya menyatukan seperti jalan sehat, donor darah,” ujar Agus Mahayastra.
Mahasabha ini akan digelar di Pura Pusat Tangkas Kori Agung, di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Senin (27/11/2023). Ada beberapa hal yang akan dibahas dalam mahasabha nanti, seperti membentuk kepengurusan dan membahas program Pratisantana Tangkas Kori Agung selama 5 tahun ke depan.
Dari data sementara, warga Tangkas Kori Agung tercatat sekitar 70 ribu kepala keluarga. Bagaimana ke depan, tujuan utamanya bisa menjaga pasemetonan, serta bisa saling bantu membantu sesama pasemetonan,” jelas Mahayastra.
Hal senada disampaikan Plt Bupati Klungkung I Made Kasta. Menurutnya Mahasabha merupakan tindak lanjut dari Loka Sabha yang sebelumnya telah dilakukan di setiap kabupaten.
“Nanti apapun hasil di Loka Sabha, akan dikukuhkan di Mahasbha. Tujuan kita bersatu, pasikian pasemetonan Tangkas Kori Agung,” ungkap Made Kasta. (yan)