DENPASAR- Kalaksa BPBD Bali Made Rentin, mengingatkan kepada seluruh masyarakat Bali, mengingat musim hujan telah tiba di Bali dan pada musim hujan ini terdapat 363 Drsa Kelurahan rawan longsor.
Pesan tersebut disampaikan melalui pesan instagram BPBD Bali, diunggah pada Minggu (19/11/2023).
Kalaksa BPBD Bali, Made Rentin mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana. Made Rentin mengatakan, dari dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022 s.d. 2026, diterbitkan oleh Kedeputian Sistem dan Strategi BNPB pada tahun 2021, Bali memiliki 363 Desa/Kelurahan rawan longsor, dengan rincian 39 di antaranya masuk dalam kelas bahaya tinggi dan 324 dalam kelas bahaya sedang.
Made Rentin menjelaskan, bahwa Bali berada di Ring of Fire, menghadapi multi hazard (multi ancaman bencana), menuntut pemahaman terhadap ancaman di sekitar dan kesiapan untuk menyelamatkan diri.
Contohnya pemukiman yang berdekatan dengan lereng curam dan pepohonan membawa risiko pohon tumbang, tanah longsor, atau bahkan keduanya.
Oleh karena itu, diperlukan strategi evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman ketika hujan lebat melanda.
Rentin menambahkan, teknologi modern dapat dimanfaatkan dalam mengenali ancaman di sekitar kita. Salah satu caranya adalah dengan mengaktifkan aplikasi inaRISK Personal di smartphone kita.
“Aplikasi ini tidak hanya memberikan informasi mengenai jenis ancaman bencana, tetapi juga menyediakan strategi mitigasi dan arah jalur evakuasi,”ujarnya.
Selain itu, aplikasi info BMKG juga dapat memberikan informasi awal tentang perkiraan cuaca, bahkan memperingatkan tentang gempa bumi dan potensi tsunami dalam hitungan menit setelah terjadinya.
Dalam keadaan darurat, call center darurat dapat dihubungi melalui nomor 0361-251177 atau melalui Whatsapp di 0857-9224-0799.
“Mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan selalu siap siaga menghadapi potensi ancaman bencana, dengan semangat, Siap untuk SELAMAT,”pungkasnya. (arn/jon)