BULELENG – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas IIB Singaraja telah mendeportasi Eks Narapidana Narkoba asal Belanda berinisial MJVDB (50) ke negara asalnya.
Pendeportasian dilakukan Tim Wasdakim melalui Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar dengan penerbangan China Airlines bernomor CI772 tujuan Taipei, dilanjutkan dengan penerbangan bernomor CI73 tujuan akhir Amsterdam, Belanda.
“Yang bersangkutan diberangkatkan Selasa (14/11/2023) malam melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar dengan penerbangan China Airlines tujuan akhir Bandara Amsterdam, Belanda,” ungkap Kepala Kanim Kelas IIB Singaraja Hendra Setiawan usai menerima laporan pendeportasian, Rabu (15/11/2023).
Tindakan pedeportasian dan pencekalan datang ke Indonesia, kata Hendra dikenakan terhadap WNA Belanda, eks narapidana kasus tindak pidana Narkoba sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri (PN) Singaraja Kelas IB No. 30/PID.SUS/2023/PN SGR tanggal 21 Juni 2023 dengan masa pidana 11 bulan.
“Per tanggal 12 November 2023 kemarin masa hukuman pidana yang bersangkutan sudah berakhir dan langsung dijemput tim wasdakim di Lapas Kelas IIB Singaraja untuk menjalani proses keimigrasian di Kanim Kelas IIB Singaraja,” terangnya.
Selain pendeportasian, sesuai pasal 75 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 201 tentang Keimigrasian, terhadap oknum WNA asal Belanda ini juga dikenakan pencekalan masuk Indonesia.
Ia menegaskan tindakan keimigrasian dilakukan sesuai ketentuan pasal 75 ayat (1) UU Keimigrasian yang menyatakan, pejabat Imigrasi berwenang melakukan tindakan administratif keimigrasian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia, melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan.
“Penindakan yang dilakukan juga merupakan wujud nyata penegakan hukum keimigrasian di wilayah kerja Kantor Imigrasi Singaraja yang senantiasa terbuka dan berharap peran serta masyarakat dalam pengawasan aktivitas orang asing yang terindikasi negatif demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” pungkasnya. (kar,dha)
