BULELENG – Pemusnahan barang bukti (BB) yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap atau incrah periode Bulan Juli-Oktober 2023 yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Kamis (9/11/2023) sore masih didominasi kasus narkoba.
Selain sebanyak 13 dari 23 kasus, jenis BB narkoba yang dimusnahkan juga makin beragam yakni sabu-sabu (SS) seberat 116,515 gram bruto, Tea Tree (cairan mengandung metapentamine) seberat 1.908,25 ml gram bruto, ganja seberat 912,28 gram bruto, residu sabu-sabu 1.485 gram bruto dan 5.602 sachet obat kuat tanpa ijin edar.
“Pada pemusnahan barang bukti ke tiga periode Juli-Oktober 2023 masih didomoninasi kasus narkoba, sebanyak 13 dari 23 perkara yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap atau incrah,” ungkap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng, Rizal Syah Nyaman usai pemusnahan barang bukti di halaman kantor Kejaksaan Negeri Buleleng.
Kajari Rizal didampingi Humas Kejari Buleleng Ida Bagus Alit Ambara Pidada memaparkan pemusnahan dilakukan terhadap barang bukti dari 23 perkara yang sudah incrah dengan rincian 1 perkara Melukai Hewan, 13 perkara Narkoba, 3 perkara Pencurian dengan Pemberatan, 1 perkara Kesehatan, 1 perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang, 2 perkara Kehutanan dan 1 perkara Sumber Daya Air.
“Sehingga pemusnahan barang bukti sejak Bulan Januari sampai dengan Oktober 2023 yang telah dilaksanakan sebanyak 37 perkara ditambah 23 perkara total 60 perkara,” terangnya.
Selain pemusnahan, Kejari Buleleng melalui bidang pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan juga memiliki program andalan Jambul Starbuk (Jaksa Millenial Barang Bukti Siap Antar Barang Bukti), Sabar Bu Pos (Siap Antar Barang Bukti Melalui Kantor Pos) dan Si Pembawa (Sistem Informasi Pengembalian Barang Bukti Melalui WA).
“Pengelolaan BB dan BR kita lakukan dengan prinsip layanan praktis, cepat dan gratis, termasuk BB perkara LPD Anturan dengan amar putusan confrom jaksa penutut umum. Kita tunggu keputusan incrahnya untuk bisa ditindaklanjuti,” pungkasnya. (kar/jon)
