KUTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih belum menentukan arah koalisi untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep mengaku masih akan mendengarkan aspirasi dari para kader DPW dan DPD.
“Kami masih mendengar dari seluruh teman DPW, DPD, maunya apa. Ini kan baru ketemu yang di Bali aja. Nanti saya akan mendengar ke semuanya dulu. Karena kemarin pas pengukuhan saya sebagai Ketum kan saya belum punya kesempatan untuk ngomong ke semuanya. Jadi kasi saya waktu. Kasi dua minggu lah, begitu. Sabar,” ucapnya di Kedonganan, Minggu (1/10/2023).
Kaesang pun terkesan ogah jika dirinya disebut-sebut dekat hanya dengan salah satu bakal Capres. Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu menyebut bahwa dirinya dekat dengan semua.
“Saya dekat dengan semua kok. Saya dengan Pak Ganjar dekat, dengan anaknya Pak Ganjar main Fifa bareng, main sepak bola bareng. Dengan Pak Prabowo juga dekat, dengan Mas Didit (putra Prabowo Subianto) kemarin juga dibuatin baju juga,” sebutnya.
Bukan hanya itu, Kaesang juga mengaku sempat hendak dikenalkan dengan putra dari Anies Baswedan.
“Kemarin sebenarnya saya sama Mas Alam (putra Ganjar Pranowo) mau dikenalin sama anaknya Pak Anies. Cuma belum sempat karena sudah terlanjur langsung sini dulu,” ungkapnya.
Untuk diketahui, datangnya Kaesang ke Pulau Dewata juga dalam rangka menghadiri Konsolidasi Bappilu DPW PSI Bali, di Hotel Swissbell Rainforest, Sabtu (30/9/2023) lalu.
Dalam penyampaiannya pada acara tersebut, Kaesang sempat meminta para kader untuk tidak memanggilnya dengan istilah ‘Bro Ketum’. Melainkan ‘Bli Ketum’, menyesuaikan dengan keberadaannya yang ketika itu di Bali.
Kaesang juga meminta para kadernya untuk tidak usah memikirkan lawan. Melainkan fokus untuk memikirkan diri sendiri, dengan keyakinan menang di tahun 2024 nanti.
Selain itu, pria yang juga dikenal sebagai Youtuber tersebut sempat menyampaikan apresiasi kepada kader PSI yang sudah duduk sebagai wakil rakyat dan tidak melakukan praktek korupsi.
“Kalaupun nanti ada yang sampai melakukan itu, sebelum dipotong oleh KPK, tak sembelih duluan. Saya sudah berencana, kan kami selalu menyebutkan RUU tentang Perampasan Aset, kalau itu belum bisa dilakukan nanti, dirumuskan di DPR, kami lakukan sendiri secara internal,” ungkapnya.
Dengan itu, Kaesang berniat untuk memberikan contoh ke partai lain. Meski disadari bahwa kini PSI mungkin belum bisa disebut sebagai partai besar.
“Kami mungkin sekarang partai kecil. Tapi kita memberikan impuls yang besar bagi partai-partai lain. Sekarang saja kita dicari-cari,” ucapnya.
Pada saat itu, Kaesang juga menyebut bahwa dirinya pribadi terbuka untuk semuanya. Baik itu ketika diminta untuk mendukung Ganjar Pranowo, Prabowo Sibianto, atau bahkan Anies Baswedan.
“Tapi balik lagi, jangan kesusu. Itu pesan dari lurah saya. Lurah saya di Jakarta, jangan salah sangka. Masa saya engga boleh minta saran dari lurah saya,” ujarnya. (adi/jon)
