DENPASAR – Penjabat (Pj) Gubernur S.M. Mahendra Jaya mengajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali ‘ngrombo’ (gotong royong, red) kemiskinan ekstrem agar bisa tuntas di tahun 2024.
Ajakan itu disampaikannya saat menerima Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma di Ruang Tamu Gubernur Bali, Senin (Soma Wage Tambir) 25 September 2023. Pada pertemuan itu, Dirut Nyoman Sudharma hadir bersama seluruh jajaran Komisaris dan Direksi BPD Bali.
Dalam paparannya, Sudharma menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan perkembangan BPD Bali. Dijelaskan olehnya, untuk permodalan, saat ini Pemkab Badung tercatat sebagai pemegang saham terbesar yaitu Rp. 850 milyar lebih, disusul Pemprov Bali pada urutan kedua dengan jumlah saham Rp. 719 milyar lebih.
“Pemprov tetap masuk sebagai pengendali karena penyertaan modal sebesar minimal 25 persen telah terpenuhi,” ujarnya.
Lebih jauh ia menambahkan, sebagai lembaga keuangan yang sahamnya bersumber dari pemerintah daerah, BPD Bali punya tanggung jawab untuk turut berperan aktif dalam pembangunan. Sejauh ini, BPD Bali banyak mengalokasikan dana CSR untuk penguatan desa adat.
Sejalan dengan itu, tanggung jawab membangun Bali juga diimplementasikan dalam program lain seperti bedah rumah, penguatan UMKM dan penyaluran KUR.
“Kami baru ‘ngrombo’ pembangunan 284 bedah rumah di Buleleng. Satu bedah rumah menghabiskan dana Rp. 20 juta dan BPD Bali membantu 30 persen,” cetusnya.
Dalam penguatan usaha kecil dan menengah, berkolaborasi dengan Dekranasda, BPD Bali membina 48 UMKM. Mengakhiri paparannya, Sudharma mohon arahan dan masukan Pj. Gubernur Mahendra Jaya terkait program kerja BPD Bali selanjutnya.
Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan terima kasih atas informasi yang disampaikan Dirut BPD Nyoman Sudarma. Terlebih, di sela-sela kesibukan Sudharma beserta seluruh jajaran Komisaris dan Direksi BPD meluangkan waktu untuk menemuinya.
“Ini sebuah kehormatan bagi saja yang baru ditugaskan di Bali,” ujarnya.
Sebagai Pj. Gubernur, ia sangat membutuhkan informasi yang pastinya akan sangat membantunya dalam menentukan langkah ke depan. Dari paparan yang disampaikan Sudharma, ia menilai program BPD Bali selama ini sudah nyambung dengan pemerintah daerah.
“Salah satu contoh adalah atensi pada kemiskinan ekstrem yang ditargetkan bisa tuntas pada tahun 2024. Tak hanya yang masuk kategori ekstrem, saya ingin kemiskinan secara keseluruhan bisa segera dituntaskan. Caranya ya dengan gerakan ‘ngrombo’,” bebernya.
Dengan gerakan ini, ia optimis kemiskinan ekstrem sebesar 0,54 persen akan bisa secepatnya dituntaskan.
Selain program pengentasan kemiskinan ekstrem, Mahendra Jaya juga mengharapkan BPD Bali membantu permodalan generasi milenial yang ingin terjun dalam dunia kewirausahaan.
Menjawab harapan Pj. Gubernur, Sudharma menyampaikan bahwa BPD Bali punya program Mesari yang khusus diarahkan membantu permodalan kalangan milenial yang ingin menekuni dunia usaha.
Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cendera mata dari Dirut BPD Bali kepada Pj. Gubernur Mahendra Jaya. Dalam pertemuan itu, Pj. Gubernur Mahendra Jaya didampingi sejumlah pimpinan OPD yaitu Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali I Wayan Serinah, Kepala Biro Umum dan Protokol I Wayan Budiasa, Sekretaris BPKAD dan Bapenda Bali.(kar/jon)