KUTA – Puluhan akomodasi wisata di wilayah Kabupaten Badung ternyata tidak menggunakan air bersih Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Untuk memenuhi kebutuhan, tidak sedikit dari mereka yang masih memanfaatkan Air Bawah Tanah (ABT).
Kabag Pelanggan Perumdam Badung, I Putu Wawan Widnyana mengungkapkan, awalnya total jumlah mereka sebanyak 77 akomodasi wisata. Namun sejak sebulan terakhir, jumlah tersebut telah turun menjadi 73 akomodasi wisata.
“Kami rutin turun melakukan pendekatan. Kami sampaikan imbauan pemerintah terkait pengurangan penggunaan ABT dan memaksimalkan penggunaan air Perumdam. Di sana kami jelaskan bahwa air baku yang kami pakai adalah air permukaan, sehingga tidak merusak lingkungan. Jadi kami minta komitmen mereka untuk meminimalisir penggunaan ABT demi kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Puluhan akomodasi tersebut katanya tersebar di sejumlah wilayah, seperti Kuta, Legian, Seminyak, Berawa, Canggu, Pererenan, dan Nusa Dua. Alasan mereka, selain karena sedang masa pemulihan pasca pandemi, ada pula yang mengaku masih terikat perjanjian kontrak Reverse Osmosis (RO).
“Kami sebenarnya tidak berharap agar pemakaiannya dapat 100 persen dari Perumdam. Sebab kami juga kadang memerlukan perbaikan. Jadi ketika suplai kami mengalami trouble, mereka bisa menggunakan suplai lain. Tapi intinya, kami ingin agar suplai Perumdam dijadikan inti, dan suplai lainnya itu cadangan. Tapi sekarang kan terbalik, justru suplai dari Perumdam yang dipakai cadangan,” jelasnya.
Dari akomodasi yang telah dijajaki, semua telah berjanji akan menggunakan air Perumdam. Komitmen tersebut dipastikan akan terus dikejar. Namun jika tidak kunjung ada respon positif, maka pihaknya tidak segan-segan akan melakukan langkah. Misalnya dengan mempublikasikan hotel-hotel dimaksud, guna memberikan efek jera.
“Kami berharap semua elemen dapat ikut berperan dalam penurunan penggunaan ABT,” sebutnya. (adi/jon)