MANGUPURA- Sebuah sumber mata air yang berada didalam kawasan Cagar Budaya Pura Dalem Solo, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, belakangan menjadi pembicaraab masyarakat sekitar. Mata air tersebut keluar dari pohon Dewandaru yang sebelumnya sempat dipotong untuk keperluan bahan topeng.
Mangku Pura Dalem Solo, I Gusti Agung Ngurah Arta Wijaya saat ditemui Rabu (30/8) menuturkan, pohon Dewandaru yang tumbuh di area Pelinggih Pura Anyar merupakan cikal bakal adanya Pura Dalem Solo. Keluarnya mata air menurutnya, setelah pohon tersebut dipotong untuk membuat pererai (topeng).
“Setelah dipotong hampir 14 hari terus keluar air,” ujarnya.
Dikatakan, keluarnya air dari pohon tersebut kali pertama diketahui oleh perangkat desa dan pemangku. Rembesan air yang keluar sehari pasca ditebang masih mengalir hingga kini.
Berdasarkan pawisik yang diterimanya, air yang kelur dari pohon Dewandaru tersebut memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik medis maupun non medis.
”Air tirta yang keluar dari pohon ini konon katanya tamba (obat) penyakit skala dan niskala dari Ratu Niang dan Ratu Mas Meketel yang berstana di pura ini,” ungkapnya.
Masyarakat pun akhirnya banyak yang datang meminta air tersebut.
“Bertepatan dengan Kajeng Kliwon (Senin 28/8) kemarin sangat ramai masyarakat hadir,” ucapnya. Dari pengakuan masyarakat, air tersebut memiliki sepet, pahit dan hambar. (lit/jon)
