BULELENG – Menjadi jawara, juara I Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara XXIV tahun 2023, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ketut Cana asal Desa Sinabun Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng.
Tak hanya mampu mengolah, mendaur ulang sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, inspirasinya mengolah sampah menjadi produk ‘TrashKleng’, filamen printer 3D juga membuatnya bangga bisa meraih Juara I LTTG Nusantara XXIV yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
“Bangga, karena produk TrasKleng yang terinspirasi limbah sampah plastik diolah menjadi filamen printer 3D, tidak hanya unik dan menjadi solusi konkret mengurangi timbulan sampah tapi juga bermanfaat dan bernilai ekonomis,” ungkap Ketut Cana sepulang dari Jakarta usai menerima penghargaan dari Kementerian DPDT2 Republik Indonesia, Senin (28/8/2023).
Alumni SMK Negeri 3 Singaraja ini menandaskan selain mudah diingat karena bahasa gaul warga Buleleng, nama ‘TrasKleng’, kolaborasi istilah asing ‘Trash’ yang bermakna sampah dalam bahasa Inggris dan ‘Kleng’ sebuah kata dalam dialek Keling yang bermakna mengembalikan ke posisi semula juga lebih mudah dikenal dan gampang dipasarkan.
“Mesin konversi sampah plastik menjadi filamen printer 3D yang dibuat dari barang bekas seperti pemanas dari heater block telur, komponen power supply dari komputer bekas, hingga gear box dari printer 3D belas senilai Rp 2 Juta ini saya harapkan dapat dikembangkan. Karena, bagi saya berbagi ilmu dan teknologi adalah bentuk dedikasi bagi masyarakat, jika ada yang terinspirasi dan ingin mengembangkan lebih jauh, itu adalah suatu kehormatan,” tegasnya.
Ia juga berharap, inovasi TrashKleng yang digali dari teknologi Rusia dalam pengolahan sampah plastik ini dapat berkelanjutan dan memiliki perlindungan HAKI. “Saya sebenarnya ingin konsep ini open source, namun demi keberlangsungan masa depan, saya memutuskan untuk mendaftarkan TrashKleng agar memiliki HAKI,” pungkasnya. (kar,dha)
