BULELENG – Tak punya sirkuit, bukan menjadi halangan bagi atlet balap motor Bumi Den Bukit untuk meraih prestasi, mengharumkan nama Buleleng di tingkat nasional. Untuk menyiapkan 2 atlet balap motor andalan Buleleng menuju PON Aceh tahun 2024, Pengkab Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Buleleng bersama Pemuda Panca Marga (PPM) Buleleng terpaksa kembali menggelar kejuaraan balap motor di sirkuit non formal kalau tidak mau disebut sirkuit jalanan. “Iya, terpaksa kami gelar kejuaraan di jalanan, karena saat ini memang belum ada sirkuit yang representatif bagi atlet balap motor untuk berlatih dan meraih prestasi,” ungkap Ketua Pengkab IMI Kabupaten Buleleng dr. I Gede Purnamawan di sela-sela kejuaraan Road Race Buleleng Cup tahun 2023 di Lintasan Jalan Dewi Sartika Selatan, Singaraja, Minggu (27/8/2023).
Selain menyiapkan 2 atlet balap motor Buleleng menuju PON Aceh tahun 2023, kata Purnamawan, kegiatan road race selama 2 hari, tanggal 26-27 Agustus 2023 dan diikuti 400 pembalap dari Jawa maupun Bali ini juga bertujuan menyemarakkan peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia.
“Selain menyiapkan dua atlet Buleleng yang akan turun pada kejuaran balap motor dan motor cross, kegiatan yang mendapat perhatian dan antusias ribuan penonton ini juga diharapkan dapat menyemarakkan peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Buleleng,” tandasnya.
Dibalik rasa bangga karena event yang digelar IMI Buleleng secara sinergis dengan P2M Buleleng disambut antusias rider se-Jawa dan Bali serta penonton, Purnamawan juga mengaku mengelus dada, karena event balapan masih dilaksanakan pada sirkuit jalanan yang tidak hanya mengganggu pengguna jalan, tapi juga masyarakat dan taman di sekitar sirkuit Dewi Sartika Singaraja.
Senada dengan Ketua IMI Buleleng, Ketut Wiratmaja selaku Ketua KONI Buleleng mengapresiasi upaya IMI dan pembalap motor Buleleng untuk meraih prestasi, mengharumkan nama Buleleng pada PON Aceh tahun 2023 meski dengan keterbatasan sarana prasarana.
“KONI bersama Pemkab Buleleng mengapresiasi semangat Pengkab IMI dan atlet balap motor Buleleng untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Buleleng.Kami juga harus akui, KONI dan Pemkab Buleleng belum mampu menyediakan sarana dan prasarana, sarpras bagi pengkab-pengkab olahraga yang ada, sehingga bisa meraih prestasi terbaik,” ujarnya. Namun upaya untuk memenuhi kebutuhan sarpras olahraga, kata Wiratmaja, terus dilakukan KONI bersama Pemkab Buleleng antara lain dengan mohon hibah lahan seluas 5 hektar yang ada di Lumbanan Sukasada untuk sirkuit.
“Info terakhir sudah dicek biro aset pemprov, astungkara bisa segera terealisasi,” tandasnya.
Keterbatasan sarana prasarana untuk meraih prestasi olahraga Buleleng, tak pelak membuat miris IGK Kresna Budi yang hadir selaku undangan pada event tersebut.
Selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali, ia tak hanya mengaku prihatin, tapi juga berkomitmen untuk mendorong pemenuhan sarana prasarana olahraga yang tak hanya menjadi kebutuhan para atlet namun juga dapat dikembangkan untuk mendukung kegiatan olahraga sebagai sport tourism.
“Melihat antusias pembalap motor dari luar untuk mengikuti event ini, hunian hotel oleh para pembalap, official dan suporter yang hadir di Buleleng, pelaku UMKM yang memanfaatkan momen serta ribuan penonton yang hadir, tentu ini ada pergerakan ekonomi disini dan harus dilihat sebagai potensi yang dapat dikelola dan dikembangkan,” ujarnya.
Sebagai Ketua Komisi II tentu bangga dan berupaya mendorong Gubernur Bali agar segera merealisasikan permohonan hibah KONI Buleleng atau membangun sirkuit yang terintegrasi dengan Bandara dan Aerocity di Kubutambahan. (kar,dha)
