KUTSEL – Sebuah bangkai kapal di pesisir Pantai Terora menjadi sorotan seorang tokoh masyarakat Kuta Selatan, I Made Retha. Pasalnya, bangkai kapal tersebut sudah lama tergeletak begitu saja seolah dibiarkan.
Tentunya itu dipandang menimbulkan kesan kumuh pada pesisir pantai yang juga kerap dikunjungi wisatawan tersebut.
“Yang jelas harus digeser atau dibersihkan. Karena itu telah membuat Pantai Terora terlihat kumuh,” sebutnya, belum lama ini.
Menurut informasi yang dia terima, ada akomodasi wisata sekitar sudah mencoba melakukan komunikasi dengan pihak terkait. Namun sayang, hingga saat ini belum ada respon pasti.
“Itu sudah lama. Mungkin lebih dari dua tahun sudah terdampar. Tapi pihak bertanggung jawab, tidak jelas,” ucapnya.
Sementara itu, hal senada disampaikan oleh Kepala Lingkungan Terora, Ketut Suata. Dia mengatakan, keberadaan bangkai kapal tersebut sudah diketahui sejak tahun lalu. Bahkan sudah sempat dikomunikasikan dengan pihak terkait.
“Masih ada itu? Katanya mau diambil. Kalau masih, berarti tidak juga diambil,” sebutnya.
Jika pihak yang dipandang memiliki kewenangan tidak melakukan langkah penyikapan, tentu dirinya tambah bingung harus melapor kemana. Sementara jika dilakukan pembongkaran sendiri, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru.
“Kami jadi serba salah. Jadi mungkin melalui media ini pihak yang memiliki kewenangan bisa bergerak untuk segera membersihkan,” ucapnya.
Terpisah, Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta mengaku telah menerima keluhan tersebut. Dan sebagai tindak lanjut, dia menyebut akan coba menghubungi Syahbandar, sebagai pihak yang dipandang memiliki kewenangan.
“Dahulu itu sebenarnya sudah dilaporkan ke Pol Air dan disarankan untuk koordinasi ke Syahbandar. Itu sudah lama sebenarnya, kalau tidak salah pada tahun lalu. Nanti kami coba koordinasikan kembali dengan Syahbandar, biar tidak salah,” singkatnya. (adi/jon)