DENPASAR – Sebanyak 17 orang peserta pelatihan Ethnowellness Nusantara (ETNA) dinyatakan lulus dan menerima sertifikat sebagai trainer. Penyerahan sertifikat berlangsung di Dinas Pariwisata Bali, Selasa (22/8/2023).
Kegiatan ini juga dirangkai dengan sosialisasi Ethnowellness Nusantara (ETNA) dan Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF).
Hadir dalam kegiatan kali ini, Kadis Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Yulia Himawati Ketua Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA), serta Jajang Gunawijaya Ketua Indonesia Wellness Master Association (IWMA) yang juga Ketua Panitia Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF).
Yulia Himawati dalam sambutannya mengatakan, 17 orang trainer Ethnowellness Nusantara ini diharapkan bisa mentransfer ilmunya kepada para terapis spa di Bali. “Dengan mengusung terapi tradisional Bali ini diharapkan bisa membuat spa di Bali sebagai tujuan wisata yang berkualitas, dan tidak ada lagi stigma negatif tentang spa,” katanya.
Dari 17 trainer tersebut juga dipilih 5 trainer terbaik selama pelatihan. Salah satunya adalah Ni Nengah Sumiati, yang mengaku banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu baru selama mengikuti pelatihan gratis tentang Ethnowellness Nusantara. Beberapa peserta pelatihan bahkan telah menerapkan Ethnowellness Nusantara khususnya balinese spa di tempatnya bekerja dan mendapat respon yang sangat baik.
Kadis Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, memberikan apresiasi yang tinggi untuk pengembangan Ethnowellness Nusantara sebagai salah satu terapi unggulan spa di Bali. Bahkan, Tjok Pemayun memberikan salah satu gedung di Dinas Pariwisata Bali sebagai Aula ETNA.
Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF)
Sementara itu, Jajang Gunawijaya menyebut Etnowellness sebagai kebugaran etnik yang ada di Nusantara. “Jadi kekayaan budaya bangsa Indonesia yang tersebar di suku-suku bangsa Indonesia memiliki cara masing-masing mempertahankan kebugaran badan,” katanya.
Ethnowellness Nusantara inilah yang nantinya akan dipromosikan dalam Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) yang akan digelar September 2023 mendatang.
Dikatakan, Festival serupa telah dilakukan sejak 2021, digelar secara online. Demikian juga pada 2022 digelar secara online ketika masa pandemi Covid-19. “Namun memasuki tahun 2023, pandemi telah berlalu, kita gelar secara online dan offline berupa talkshow dan seminar di Jakarta dan rencananya juga ada sarasehan di Bali,” jelasnya. (dha)