BULELENG – Penanganan 153 kubik sampah/hari di Kabupaten Buleleng mulai mendapat solusi dan bahkan memberikan manfaat bagi warga masyarakat.
Tak hanya merubah mindset terhadap sampah dari momok dan musuh menjadi sahabat, dengan mengelola sampah berbasis sumber yakni lingkungan rumah tangga dan bank sampah, 153 timbulan sampah organik maupun anorganik (plastik) mampu menggerakkan perekonomian keluarga.
“Pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya, sampah yang sudah dipilah dan dipilih organik maupun anorganik. Sampah organik dikelola melalui TPS-3R menjadi pupuk sementara sampah anorganik dapat ditabung pada Bank Sampah,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng Gede Melandrat pada acara dialog di arena Buleleng Development Festival (BDF) tahun 2023, Sabtu (19/8/2023).
Bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Buleleng Putu Eka Ekaputra, mantan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng ini menegaskan persoalan sampah bukan urusan pemerintah semata, tapi menjadi tanggungjawab pemerintah bersama semua pihak, termasuk masyarakat.
“Keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat menjadi kunci utama dalam menyelesaikan persoalan sampah. Melalui manajemen sampah dan kreativitas dalam pengelolaan, sampah bisa diubah menjadi produk bernilai dan bermanfaat,” terangnya.
Langkah konkret telah dilakukan, yakni dengan meningkatkan jumlah Bank Sampah di seluruh lapisan masyarakat, dari desa/kelurahan, sekolah, perkantoran dan lainnya. “Dan saat ini, sudah tercatat sebanyak 301 Bank Sampah yang beroperasi di Kabupaten Buleleng,” ungkapnya.
Selain menunjukkan semangat gotong royong, kata Melandrat, Bank Sampah juga mampu meningkatkan kesadaran bersama tentang sampah yang dapat dikelola sehingga memberikan manfaat.
“Jadi, melalui Bank Sampah ini, kita sadari bersama bahwa sampah itu bisa bernilai lebih dan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga,” tandas Melandrat diapresiasi Adipta.
Selaku Kepala DPUTR Buleleng, Putu Adipta Ekaputra menambahkan,pihaknya telah mengajukan anggaran ke pusat untuk mendirikan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS-3R) sebagai fasilitas yang beriringan dengan Bank Sampah.
“Pada inovasi yang telah dilakukan DPUTR Buleleng, Bank Sampah yang kita kelola memiliki program Ayam Plastik. Melalui program ini, pegawai DPUTR menabung sampah plastik yang dapat ditukar dengan daging ayam serangkaian Hari Raya Galungan, hasilnya lumayan untuk keperluan hari raya,” pungkasnya. (kar,dha)