BULELENG – Wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi III DPRD Kabupaten Buleleng menyatakan dapat menyetujui usulan penyesuaian tarif air minum tahun 2023 yang diajukan oleh Perumda Air Minum Tirta Hita (AMTH) Kabupaten Buleleng.
Selain mengacu ketentuan Permendagri No. 71 tahun 2016 yang telah diubah dengan Permendagri No. 21 tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendagri No 71 tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum, persetujuan dewan juga didasarkan pada alasan teknis serta upaya mewujudkan azas keadilan bagi seluruh pelanggan PDAM.
“Penyesuaian tarif dilakukan untuk memberikan azas keadilan bagi seluruh warga masyarakat Buleleng,”tandas Ketua Komisi III DPRD Buleleng, Luh Marleni usai memimpin RDP dengan Direksi Perumda AMTH Buleleng, Senin (31/7/2023).
Marleni didampingi anggota komisi III antara lain Wayan Masdana, Wayan Teren, Lilik Nurmiasih dan Ketut Widana menegaskan, penyesuaian tarif khusus dilakukan PDAM karena tarif dasar air minum yang diberlakukan sebelumnya berbeda dengan wilayah layanan yang lain.
“Kedepan tarif dasar air minum pada semua pelanggan PDAM diharapkan bisa sama. Namun demikian, besaran tarif yang akan diterapkan harus dikaji terlebih dahulu, agar tidak membebani masyarakat,” tegas Marleni diapresiasi Made Lestariana.
Selaku Dirut Perumda AMTH Buleleng, Lestariana menyatakan kenaikan tarif dasar air minum dari semula Rp1.900 menjadi Rp 2.250 untuk R1 dan untuk R2 dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000 didasarkan hasil kajian seperti adanya peningkatan layanan.
“Sebelumnya layanan bergilir karena debit air kita dulu hanya 19 liter/detik untuk 3.200 pelanggan. Dengan pemanfaatan SPAM Burana kebutuhan minimal 32 liter/detik untuk 3.200 pelanggan bisa terpenuhi 24 jam. Dan layanan itu, kita butuh biaya operasional sehingga tarif dasar air minum kita sesuaikan, untuk memberikan rasa keadilan bagi pelanggan,” pungkasnya. (kar,dha)
