BULELENG – Lantaran masa izin tinggal sementara yang dimiliki melebihi batas waktu atau overstay, seorang warga negara asing (WNA) berinisial DD (38) terpaksa berurusan dengan Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Singaraja.
Selain tindakan pengamanan, terhadap WNA asal Belgia yang terjaring patroli keimigrasian pada tanggal 27 Juni 2023 di wilayah Kabupaten Karangasem ini juga dikenakan tindakan pendeportasian.
“Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan, dengan izin tinggal kunjungan sampai dengan 09 Agustus 2022 ini mengakui datang ke Bali untuk mencari pekerjaan,” ungkap Kepala Kantor Imigrasi (KaKanim) Kelas II TPI Singaraja, Hendra Setiawan saat konfirmasi terkait tindakan pendeportasian ini, Senin (3/7/2023).
Setiawan didampingi Made Resdiko selaku Humas Kanim Kelas II TPI Singaraja memaparkan awalnya, WNA asal Belgia ini datang sendirian ke Bali untuk berlibur, namun setelah melihat potensi pekerjaan di Bali, yang bersangkutan justru berniat untuk bekerja.
“Namun, sampai dengan diamankan Tim Inteldakim, yang bersangkutan belum mendapatkan pekerjaan dan pada tanggal 27 Juni 2023, izin tinggalnya sudah overstay selama 322 hari,” terangnya.
Terhadap pelanggaran yang dilakukan, DD dikenakan pasal 76 ayat (3) Undang-undang No 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.
“Atas pelanggaran tersebut, yang bersangkutan dikenakan tindakan administrasi keimigrasian (TAK) berupa pendeportasian dan penangkalan,” tandasnya.
Ia menambahkan, pendeportasian dengan biaya ditanggung yang bersangkutan, telah dilaksanakan Minggu (2/7/2023) malam melalui Bandara Ngurah Rai dengan penerbangan KLM Royal Dutch Airlines, Nomor Penerbangan KL 836 Denpasar-Amsterdam dan tujuan akhir Brussel-Belgia. (kar,dha)
