BADUNG – Pendamping Gubernur Bali yang kita kenal multi talenta dan penuh semangat serta motivasi Ny. Putri Koster didaulat sebagai narasumber dalam kegiatan Kaderisasi Tingkat Pelopor Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tahun 2023, di Wisma Bima Cottage, Kuta-Badung, Kamis (22/6/2023).
Dalam kegiatan yang mengangkat tema “Re-Thinking Marhaenisme” ini, Ny. Putri Koster yang aktif mendukung kegiatan Gubernur Bali untuk mewujudkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru’.
Dijelaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hukum dan penghidupan, khususnya dalam memperkaya keilmuan dan keahlian sebagai bekal mencapai cita-cita.
Lebih luas, Ny. Putri Koster juga memberikan pemahaman bahwa sebagai insan yang berpasangan, sudah selayaknyalah untuk saling memberikan dukungan, berjalan dan melangkah berdampingan.
“Pasangan suami istri itu bagaikan kepakan sayap yang memiliki fungsi sama untuk saling menguatkan antara satu dengan yang lain. Karena jika satu saja sayap tersebut tidak berfungsi, maka roda kehidupan tidak akan mampu berjalan seimbang,” tandasnya.
Yang terpenting adalah seorang wanita wajib berbangga ketika dia berperan sebagai ibu rumah tangga, karena anak-anak yang tumbuh menjadi generasi hebat akan lahir dari seorang ibu yang fokus dan tulus mendidik dan mengayomi putra-putrinya, dimana akhlak dan budi pekerti yang bagus akan didapatkan dari didikan seorang ibu.
“Jadi jangan sesekali malu jika seorang perempuan dipilih laki-laki atau suami untuk berdiam di rumah menjaga anak-anaknya, karena seorang ibu merupakan garda terdepan dalam rumah tangga,” tegas Ny. Putri Koster.
Lebih lanjut, Ny. Putri Koster yang juga sebagai ex officio Gubernur Bali yang memiliki peran penting mengawal kesejahteraan anggota Tim Penggerak PKK di Provinsi Bali sebagai terusan dari TP PKK Pusat.
Dia menitipkan pesan kepada para anak-anak Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang ada di Bali untuk terus melakukan tugas-tugas kemanusiaan sebagai penerus pahlawan pendahulu dengan tetap berlandaskan kepentingan umum adalah hal utama yang harus diperjuangkan.
Dengan mengutamakan dan memikirkan masyarakat sesuai dengan idealismenya dari GMNI dan marhaenisme maka loyalitas, dedikasi dan nasionalisme wajib selalu ada di dada para generasi penerus bangsa, karena tugas yang kita lakukan adalah tugas kemanusiaan yang harus dikombinasikan antara semangat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dengan tugas kemanusiaan.
“Sehingga dengan demikian, dengan generasi yang sehat maka generasi bangsa akan menjadi kader-kader yang tangguh, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur,” pungkasnya. (arn/jon)