KLUNGKUNG – Suhu politik di Kabupaten Klungkung mulai menghangat, ditandai aksi perobekan baliho bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Gerindra. Sekretaris DPC Partai Gerindra I Nengah Mudiana minta tidak perlu ada sentimen politik.
Foto salah seorang Bacaleg Partai Gerindra Gusti Ngurah Suprabu pada baliho yang terpasang di Jalan Raya Banda, persisnya di depan kuburan Desa Adat Umasalakan,Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan dirobek oleh orang tak dikenal. Baliho berukuran 3 x 2 meter itu berisi tiga foto, dibagian atas terdapat foto Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, foto Ketua DPD Partai Gerindra Bali MadeMuliawan Arya alias De Gajah.
Pada bagian bawah terdapat foto Bacaleg DPRD Bali Ketut Mandia dan Bacaleg DPRD Klungkung Gusti Ngurah Suprabu. Hanya foto Gusti Ngurah Suprabu yang dirobek oleh orang tak dikenal. Baliho itu hingga Kamis (15/6/2023) masih terpangpang di lokasi cukup strategis.
Gusti Ngurah Suprabu dikonfirmasi menuding orang yang melakukan pengerusakan baliho miliknya tidak menghargai dan menghormati demokrasi. Ia menyampaikan dirinya sempat lewat di lokasi sekitar pukul 19.00 wita, baliho masih dalam kondisi utuh.
“Saat anak saya lewat sekitar pukul 20.00 wita dilihat baliho sudah dalam keadaan rusak. Foto tiang (saya) yang dirobek,” kata Gusti Ngurah Suprabu.
Atas kejadian itu, tim dirinya bersama tim Ketut Mandia sedang melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa pelaku perobekan baliho miliknya. Ia berharap pelakunya diketahui dan akan ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku.
“Mudah-mudahan ada CCTV yang mengarah ke arah baliho,”ujarnya.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Klungkung I Nengah Mudiana mengatakan, tidak boleh main-main dengan keberadaan baliho parpol karena dilindungi undang-undang. Terlebih sampai ada aksi perobekan baliho, Mudiana menilai aksi tersebut sudah menciderai demokrasi. Apalagi kata politisi asal Desa Gelgel ini situasi politik di Kabupaten Klungkung selama ini berjalan kondusif.
Mudiana berharap kehadiran aparat keamanan agar presiden buruk itu tidak sampai terulang lagi dan berpotensi merusak situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang selama ini sudah terjaga dengan baik.
“Apakah ini sentimen antar parpol atau sentimen konstituen. Perlu kehadiran aparat keamanan untuk mengungkap kasus ini menemukan pelakunya dan menindaknya sesuai ketentuan hukum agar ada efek jera,” kata Mudiana.
Mudiana mengatakan akan membahas masalah ini secara internal sekaligus mengimbau kader Gerindra tidak terpancing oleh ulah provokator tidak bertanggung jawab. (yan)