GIANYAR – Sempat menjalani perawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar karena diduga suspek Meningitis Streptococcus Suis (MSS), warga asal Sukawati berinisial MS (41) meninggal dunia.
MS bersama keluarganya berinisial KK (70) dan MT (63) dilarikan ke RSUD Sanjiwani setelah menyantap lawar plek, Senin (10/4/2023). Dinas Kesehatan sebelumnya menyampaikan hasil kultur darah negatif MMS.
“Hasil kultur darahnya baru keluar, hasilnya negatif,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni pada Rabu (19/4/2023).
Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gianyar untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat guna mengantisipasi MSS tersebut.
Pihaknya belum bisa memastikan mengonsumsi olahan daging babi mentah yang menjadi penyebab pasti terinfeksi Meningitis Streptococcus Suis (MSS).
Itu dikerenakan banyak masyarakat yang mengonsumsi lawar plek yang membeli daging babi di tempat pemotongan yang sama tidak terbukti terinfeksi MMS.
“Walaupun demikian, kami tetap berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner terkait investigasi, dan menurunkan tim yang dipimpin Kepala UPTD ke lokasi terjadinya kasus meningitis guna melakukan edukasi,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Masyarakat diminta mengkonsumsi olahan dari daging babi yang telah dimasak dengan baik dan benar.
Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Gianyar III, drh. Arya Dharma menjelaskan, mengonsumsi daging yang belum matang, atau darah hewan khususnya babi (umumnya pada olahan lawar) yang tidak dimasak tidak hanya berpotensi menimbulkan MSS, namun juga penyakit cacing pita. “Jadi ada baiknya masyarakat memahami hal tersebut, dan mengolah daging yang baik dan benar,” tegasnya. (jay)