KUTA – Meski Bali bukan sebagai daerah sasaran mudik, Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara turut bersiaga menyikapi kemungkinan peningkatan arus lalulintas jelang Lebaran. Bahkan, 20.000 kartu uang elektronik (Unik) disiapkan, guna mengantisipasi terjadinya penumpukan di pintu tol.
Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang menuturkan, belum lama ini pihaknya telah menggelar Apel Satuan Tugas (Satgas) JBT Siaga Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Pembentukan Satgas bersangkutan notabene merupakan bentuk komitmen Jasa Marga Group dalam memberikan layanan optimal kepada masyarakat. Utamanya yakni dalam mengantisipasi peningkatan mobilitas arus lalulintas jelang Lebaran 2023.
“Pada Lebaran ini, kondisi lalulintas kami proyeksikan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Mengingat situasi pandemi Covid-19 telah berangsur normal, sehingga tidak ada lagi pembatasan mobilitas,” ungkapnya, Rabu (12/4/2023).
Kendati Jalan Tol Bali Mandara bukan bagian dari jalur mudik, pihaknya tetap melakukan antisipasi peningkatan arus. Mengingat Bali, adalah daerah tujuan wisata yang biasanya ramai dikunjungi ketika musim liburan, termasuk libur Lebaran.
Kata dia, terdapat beberapa aspek yang menjadi fokus utama dari Satgas JBT Siaga. Di antaranya adalah memastikan kesiapan pelayanan operasi di gerbang tol dan sepanjang jalur tol, pemenuhan seluruh substansi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Membatasi kegiatan konstruksi di jalan tol selama masa operasional layanan yang berpotensi mempengaruhi kondisi lalulintas, mengendalikan kepadatan, hingga memastikan kebersihan dan fasilitas layanan yang memadai.
“Tim Satgas JBT Siaga juga tetap akan mengantisipasi penanganan kondisi darurat dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” imbuhnya.
Di samping kesiapan operasional, JBT juga menyiapkan strategi komunikasi dan manajemen informasi kepada para pengguna jalan tol, khususnya dalam menyampaikan imbauan dan panduan perjalanan.
Informasi terkait akan disampaikan melalui channel resmi JBT, yaitu Call Center 14080, aplikasi Travoy, serta akun resmi media sosial.
“Saya ingatkan pula kepada masyarakat, utamanya para pengguna jalan, agar selalu mematuhi aturan serta arahan dari petugas tol guna mewujudkan mudik dan wisata yang aman dan berkesan,” pungkasnya.
Terpisah, Assistant Manager Risk Quality Management and Corporate Communication PT JBT, I Wayan Purwajaya menambahkan, dalam masa menyambut Lebaran kali ini pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pihak bank penyedia Unik.
Setidaknya akan ada 20.000 unik disiapkan, guna mengantisipasi pengguna yang terlanjur masuk ke jalur tol namun tidak memiliki kartu.
“Setiap keping kartu itu seharga Rp 50 ribu dengan keterisian saldo Rp 27.500. Itu bisa didapatkan di setiap gerbang tol. Meski demikian, demi kelancaran, kami harap para pengguna sudah siap dengan kartu tol sebelum memasuki tol,” ungkapnya.
Selain kartu, para pengguna tol juga diharapkan senantiasa memastikan keterisian saldonya. Jangan sampai kosong, ketika telah memasuki jalur tol.
“Pastikan saldonya cukup. Karena layanan top up hanya kami sediakan di drive thru. Sedangkan di gerbang tol, hanya pembelian kartu baru,” pungkasnya. (adi/jon)