JEMBRANA – Belum adanya penanganan terhadap masalah abrasi pantai di Banjar Pebuahan Desa Banyubiru Kecamatan Negara,membuat sejumlah warga, korban abrasi mulai gerah.
mereka memasang sejumlah spanduk di lokasi puing abrasi di pantai tersebut Selasa (28/3/2023). Berbagai ekspresi tulisan kekecewaan dituangkan di atas kertas kardus hingga spanduk.
Bahkan salah satu spanduk, bertuliskan “Mana Janjimu Bupati”, terbentang di pinggir pantai yang sudah bertahun-tahun dilanda abrasi.
Salah satu warga Pebuahan mengaku ingin sekali bencana abrasi yang sudah puluhan tahun melanda kampungnya segera mendapat penanganan. “Jujur saya sudah bosan dengan janji,” katanya.
“Setiap ada dari atas datang dibilang mau diperbaiki, namun sampai sekarang belum ada perbaikan sama sekali,” kata warga yang mengaku bernama Yanto.
Lantaran belum ada kabar sampai kapan abrasi di wilayahnya mendapat penanganan, apalagi jalan menuju kampung kuliner, juga sebagian sudah lenyap, dia bersama warga lainnya, akan mengadukan hal ini ke DPRD Jembrana.
“Nanti habis Lebaran kami bersama warga sudah sepakat mendatangi dewan, untuk menyampaikan aspirasi,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Jembrana, Gede Sugianta, dikonfirmasi mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
“Memang rencana senderan Pantai Pebuahan dibangun 2023, karena keterbatasan anggaran, Pemkab Jembrana untuk tahun ini hanya akan melakukan pemeliharaan senderan yang sudah ada,” katanya. (ara,dha)