JEMBRANA – Rawan dihantam kayu, terlebih kolong jembatan sudah mengalami penyempitan akibat terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi. Begitulah kondisi Jembatan Bilukpoh.
Jembatan Bilukpoh di perbatasan Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, rencananya akan diganti yang baru. Rencana penggantian Jembatan Bilukpoh, yang merupakan jalur perlintasan Denpasar-Gilimanuk di wilayah Kabupaten Jembrana.
Terpantau saat tim Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Pemprov Bali melakukan investigasi tanah keras untuk menentukan kedalaman dipasangnya tiang pondasi jembatan di lokasi yang rencana dibangunnya jembatan baru atau pengganti jembatan yang lama.
“Rencananya dibangunannya jembatan Bilukpoh yang baru, di sebelah utara jembatan lama,” terang Tim Leader P2JN Provinsi Bali, I Komang Kukuh, belum lama ini.
“Kami turun melakukan tes kedalaman tanah keras, untuk menentukan tahapan pembuatan dasar/pondasi jembatan,” jelasnya.
Nantinya posisi jembatan akan ditinggikan, kira-kira 4 meter dari sebelumnya.
Demikian pula bentang jembatan, kira-kira terbagi dua, dengan bentangan 50 meter dari sisi barat ke tengah, selanjutnya bentang 25-30 meter, tengah sampai sisi timur.
Sedangkan pilar atau pancang dasar, nantinya diperkirakan hanya 3 buah pilar, posisi pilar satu di sisi barat, tengah dan ujung timur. Sehingga hanya ada satu tiang penyangga di tengah alur sungai.
Tahap awal, terencana dengan menentukan tanah keras, sekarang sudah dilakukan pengeboran di kedalaman mana nantinya layak untuk menentukan pembuatan dasar pondasi. Setelah kedalaman tanah keras dapat diketahui, selanjutnya baru dibuat bagian dasar pondasi atau bagian dasarnya.
Untuk di bagian atas jembatan, sejatinya sudah mulai dihitung. Namun tim turun kali ini, baru sebatas, menentukan untuk kedalaman tanah yang layak dibangun bagian dasarnya.
Setelah pondasi, baru kemudian penghitungan di bagian atas jembatan termasuk perkiraan bentang jembatan yang diperkirakan 2 bentangan saja. (ara,dha)