DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali bersama Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan Yayasan IDEP Selaras Alam (IDEP) melakukan Program Percepatan Vaksinasi Covid-19 di tiga Kabupaten prioritas yang meliputi Karangasem, Buleleng, Jembrana serta wilayah lainnya dengan sasaran utama masyarakat kelompok rentan, termasuk lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.
Kegiatan ini diselenggarakan di Four Star by Trans Hotel pukul 09.00 wita, Rabu (8/3/2023). Tujuannya adalah untuk memaparkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) serta rencana ke depan mengenai tindak lanjut penanganan kasus (rumor dan hoax) untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 yang inklusif di Provinsi Bali.
Denni Rajagukguk selaku Provincial Coordinator AIHSP-Bali hadir bersama dengan Vita Nandika selaku Provincial Coordinator Program Vaccine & Trace dari Save the Children, dan Putu Suryawan selaku Program Coordinator dari IDEP.
Turut hadir pula Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin yang memberikan arahan singkat dan ucapan terima kasih kepada tim yang sudah berjuang untuk memberikan vaksinasi terutama bagi kelompok rentan di Provinsi Bali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, menambahkan bahwa capaian di Bali sudah baik walaupun ada tantangan yang perlu dihadapi.
“Rumor dan hoax memang seringkali menjadi kendala, tapi ini yang mesti kita hadapi. Tantangan ini perlu untuk dicatat dan dipelajari. Kita fokus pada prioritas tiga kabupaten, di mana daerah lain tetap perlu dipantau.” ungkapnya.
Pada kesempatan kali ini setidaknya ada empat hal penting yang dibicarakan. Diawali dengan pemaparan hasil Case Management yang telah berjalan sejak Oktober 2022, dan laporan mengenai proses berjalannya hal tersebut di tiga kabupaten yakni Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.
Kepala Dinas Kesehatan dari setiap kabupaten terkait juga bergabung dalam diskusi. Hadir pula beberapa pihak lain menyumbang aspirasi baik, yakni Kepala Puskesmas 1 Negara, Kepala Puskesmas 1 Jembrana, Kepala Puskesmas Kubu 1 dan Kubu 2, Kepala Puskesmas 3 Buleleng, dan Kepala Puskesmas 2 Tejakula.
Setiap pihak yang terlibat saling bersahutan memberi gagasan dalam upaya mempercepat identifikasi dan penanganan dugaan kasus KIPI dari tingkat desa. Agenda lain juga dipersiapkan untuk memperkuat Covid-19 case management system berbasis komunitas yang diterapkan di tingkat desa intervensi.
Di penghujung acara dr. AA Sagung Mas Dwipayani selaku Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, juga mengingatkan mengenai pentingnya sosial media dalam informasi vaksinasi Covid-19.
“Kita sudah pernah sampai bikin workshop dalam tiga hari. Media digital ini benar-benar penting untuk dimanfaatkan, karena di era saat ini Whatsapp, Tiktok, Youtube, dan Twitter punya dampak besar sekali dalam memberikan informasi. Ini perlu dipakai untuk menangkal informasi hoax terkait vaksinasi Covid-19”, tegasnya sebelum menutup acara. (dha)