KLUNGKUNG – Himpunan Penggiat Pariwisata Nusa Penida (HPPNP) mendatangi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Senin (30/1/2023). Mereka diterima Bupati di ruang rapat kantor Bupati Klungkung.
Kedatangan para pengurus HPPNP ini merupakan buntut keluarnya Surat Edaran Nomor 556/028/Dispar/2023 tanggal 23 Januari 2023. Surat edaran tersebut berisi dua hal penting yakni, senantiasa menjaga keselamatan dan keamanan wisatawan saat berwisata di Kawasan Pariwisata Nusa Penida.
Serta point berikutnya, melarang wisatawan melakukan aktivitas berenang di Pantai Kelingking, Pantai Atuh/Diamond Beach dan DTW Angel Billabong untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Baca juga : Konsentrasi Bali United Mengarah ke Barito Putera
HPPNP ‘mempersoalkan’ isi surat edaran terkait larangan wisatawan melakukan aktivitas berenang di tiga pantai yang selama ini menjadi destinasi wisata unggulan Nusa Penida. Sebab, menurut mereka penutupan itu berdampak,wisatawan memilih ‘one day trip’ (perjalanan satu hari) ketimbang menginap di Nusa Penida.
Ketua HPPNP Putu Gede Sukadana di hadapan Bupati Suwirta mengaku,sosialisasi penutupan tiga destinasi itu tidak pernah diadakan. Sukadana bahkan menyatakan penutupan tiga destinasi unggulan Nusa Penida itu seakan menampar pelaku pariwisata.
Baca juga : Polisi Tangkap Tujuh Pengedar Narkoba di Gianyar
“Efek yang terjadi di media sosial DTW (daya tarik wisata) terkesan ditutup. Kami tidak membatasi karena itu kewenangan pemerintah. Kami yang di lapangan berinteraksi langsung dengan tamu , sosialisasi tidak ada. Itu kekecewaan kami karena tidak dilibatkan,” tandas Sukadana.
Sukadana bersama pembina HPPNP, Wayan Yadnya serta sejumlah pengurus minta solusi kepada Bupati Suwirta.
“Berikan kami solusi, apakah penutupan itu sifatnya permanen atau seperti apa.Karena sudah ada warga yang mau iuran membayar lifeguard,” ujar Sukadana.
Baca juga : Gubernur Koster Larang Keras Sampai Mengakibatkan Mabuk dan Merusak Kesehatan
Menurut Sukadana, penutupan tiga pantai tersebut bukan solusi untuk menjawab persoalan semakin seringnya wisatawan mengalami kecelakaan laut. Justru ia menuding ketidaksiapan pemerintah mengikuti perkembangan pariwisata.
Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dengan tegas menyatakan, penutupan tiga pantai tersebut sifatnya sementara. Bupati asal Pulau Ceningan, Nusa Penida ini juga mengatakan, dirinya mengeluarkan kebijakan itu karena ada ultimatum dari Provinsi Bali agar memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan.
“Karena laut merupakan kewenangan provinsi.Kalau ditutup (oleh provinsi) kita mau apa ?.Saya minta kepada sekda provinsi, berikan saya waktu. Saya tahu betul keinginan saudara semua, tapi berikan dulu Pemkab menyiapkan perangkat dan (menata) aset nya,”terang Bupati Suwirta.
Kata Suwirta, solusi jangka pendek yang bisa dilakukan adalah dengan buka tutup untuk aktivitas berenang di tiga pantai tersebut. Jika cuaca dan kondisi laut normal, Suwirta menyatakan akan mempertimbangkan penutupan itu.
“Kalau saya tidak kawal (pembangunan pariwisata Nusa Penida), anda tidak merasakan perkembangan Nusa Penida. Karena yang saya ajak kerja di sini duduk nyaman di belakang meja,” demikian Suwirta. (yan)