KLUNGKUNG – Peran koperasi sebagai wadah pelaku usaha dan juga sumber permodalan dihadapkan pada tantangan berat yakni ketatnya persaingan sejak koperasi dinyatakan sebagai wajib pajak.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koppas Srinadi di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Senin (30/1/2023) menyampaikan, persaingan antar lembaga usaha menjadi tantangan koperasi kedepan.
Meski begitu, Bupati Suwirta yang puluhan tahun pernah menjabat sebagai manajer Koppas Srinadi itu meminta pengurus koperasi tidak perlu takut bersaing. Karena menurutnya, fanatisme anggota koperasi memberikan jaminan, koperasi bisa hidup berkelanjutan.
Baca juga : Tiga Destinasi Wisata di Nusa Penid Ditutup, HPPNP Datangi Bupati Minta Solusi
Karena itulah Bupati mengajak pengurus koperasi bisa terus membangkitkan fanatisme anggotanya.
“Koperasi sekarang sudah jadi PKP (pengusaha kena pajak). Dampaknya persaingan akan makin ketat. Koperasi simpan pinjam misalnya akan bersaing dengan lembaga keuangan lain yang berinovasi memberikan pelayanan hingga ke akar rumput. Tapi yakinlah akan fanatisme anggota. Ini bukan semata soal SHU tapi bagaimana koperasi bisa memberikan pelayanan berkualitas dan dirasakan oleh anggota,”tandas Bupati Suwirta.
Baca juga : Konsentrasi Bali United Mengarah ke Barito Putera
“Misalnya memberikan bunga kredit rendah, menjual barang dengan harga lebih murah, sepanjang semuanya bisa menutupi biaya operasional,” imbuh Bupati Suwirta.
Suwirta menanggapi positif pertumbuhan usaha Koppas Srinadi yang mampu melewati masa-masa kritis saat pandemi Covid-19 dan bahkan meningkatkan asetnya.
“Hal ini akan menumbuhkan niat masyarakat Klungkung untuk berkoperasi dan mempercayakan dana dan kegiatanya pada unit usaha yang dimiliki Koppas Srinadi,” katanya.
Baca juga : Gubernur Koster Larang Keras Sampai Mengakibatkan Mabuk dan Merusak Kesehatan
Ketua pengurus Koppas Srinadi Klungkung Ngakan Made Nata mengungkapkan setelah pandemi mendera, Koppas menggenjot semua unit usaha agar bekerja lebih maksimal. Unit simpan pinjam, unit grosir, swalayan mini, percetakan dan konveksi, swalayan rama, supermarket inti, bengkel, radio, wisata tirta dan unit srinadi water villa, dan kepercayaan anggota kembali meningkat pasca pandemi ini.
“Tahun buku 2022 ini Koppas mencatatkan kenaikan aset cukup besar sebesar Rp 14 miliar dengan total aset sebesar Rp 262 miliar. Sedangkan sisa hasil usaha atau shu sebesar Rp 1,5 miliar. Koppas Srinadi didorong terus aktif dan berinovasi memberikan yang terbaik kepada konsumen serta anggota yang jumlahnya 12.809 orang anggota,” demikian Ngakan Nata. (yan)