DENPASAR – Tidak bisanya Bali United berlaga di markas sendiri di Stadion Dipta Gianyar sampai gelaran Piala Dunia U-20 usai, tak hanya mengecewakan arsitek Bali United Stefano “Teco” Cugurra dan manajemennya namun juga para suporter Serdadu Tridatu.
Akibatnya, Bali United akan bermarkas di Yogyakarta hingga akhir musim. Dua stadion akan digunakan yaitu Stadion Maguwoharjo yang merupakan markas PSS Sleman dan Stadion Sultan Agung Bantul.
“Kami dari dari suporter sebenarnya agak kecewa lantaran mendadak mengetahui Stadion Dipta tidak bisa dipakai oleh Bali United di putaran kedua BRI Liga 1,” ujar Ketua Semeton Dewata Buldog Ketut Subudi saat dihubungi Kamis (12/1/2024).
Meski demikian, Ketut Subudi tetap pasrah demi kebaikan bersama. Dirinya juga sangat yakin jika Fadil Sausu dkk bisa membuktikan kemampuannya meskipun harus terlempar sejauh 743 km dari Gianyar.
Suporter nampak ingin agar Bali United membuktikan diri. Pasalnya, banyak suara sumbang sejak BRI Liga 1 musim lalu setelah Bali United mempertahankan gelar juara.
“Mau bagaimana, sudah tidak ada pilihan lagi. Terpenting putaran kedua bisa tetap berlangsung sesuai jadwal. Sekarang ada pembuktiannya. Kami percaya Bali United punya mental kuat untuk berlaga di tempat yang bukan menjadi markasnya. Harus buktikan Bali United punya mental juara,” terang pria asal Kabupaten Buleleng ini.
Disisi lain salah satu pentolan suporter penghuni tribun timur Stadion Dipta Komang Gunantara hanya bisa pasrah dengan situasi yang terjadi sekarang.
Kecewa menurutnya boleh saja, tetapi mendukung Bali United tidak boleh luntur begitu saja. Untuk itu dia ingin agar suporter bisa kompak mendukung Bali United ketika laga kandang di Maguwoharjo atau Sultan Agung Bantul.
“Harus bisa berbesar hati. Ini juga untuk suksesnya Piala Dunia U-20. Dukungan harus terus dilakukan untuk Bali United. Minimal kalau bisa satu bulan sekali suporter bisa awayday ke Yogyakarta untuk bisa mendukung Bali United,” tandasnya. (ari/jon)