KUTA – Kelurahan Legian bersiap membentuk sebuah tim siaga rabies alias Tisira. Sesuai namanya, tim tersebut dibentuk sebagai kesiapan dalam mengantisipasi munculnya kasus rabies.
Lurah Legian, Putu Eka Martini mengungkapkan, pembentukan tim tersebut didasarkan atas arahan dari Pemerintah Provinsi Bali, menyikapi kejadian gigitan anjing rabies belum lama ini di Legian.
Adanya Tisira, maka mekanisme penanganan dan tindak lanjut ketika muncul kasus rabies diharapkan bisa dilakukan dengan segera. Termasuk pula di dalamnya kaitan dengan kegiatan sosialisasi, dan langkah antisipasi munculnya kasus rabies.
“Rapat tentang itu sudah kami lakukan. Kami sudah diberikan konsepnya, dan akan kami tindaklanjuti dengan menyusun draft SK. Termasuk apa saja yang diperlukan, nanti itu akan kami koordinasikan dengan provinsi dan kabupaten. Kami juga akan usulkan dalam Musrenbang, terkait pengalokasian kegiatannya,” sebutnya, belum lama ini.
Sepengetahuan dia, di wilayah Kabupaten Badung sendiri, belum ada desa/kelurahan yang memiliki Tisira. Sementara kalau di wilayah Provinsi Bali, itu sudah ada 3 wilayah yang mempunyai.
“Tisira ini beranggotakan lurah, bendesa, kaling, kelian adat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Puskesmas, dan karang taruna,” sambungnya.
Namun demikian, Martini mengaku masih mengkoordinasikan terkait pelibatan dog lovers dan dog feeder Legian di dalam tim.
Karena menurut dia, komunitas tersebut dapat mempercepat kinerja tim, utamanya kaitan dengan kebutuhan tracing.
“Ini masih kami koordinasikan lebih lanjut,” pungkasnya. (adi/jon)
