JEMBRANA – Setelah hampir sebulan badai siklon melanda perairan selatan Bali. Aktivitas nelayan pun dibuat berhenti total akibat angin kencang dan gelombang besar. Kini badai berangsur mereda, dan sejumlah nelayan di pesisir Jembrana mulai turun melakukan aktivitas melaut.
Seperti nelayan di Banjar Pesinggahan Desa Medewi Kecamatan Mendoyo. Para nelayan pancingan yang tergabung di kelompok Setia Dewi, sejak dua-tiga hari mulai turun melaut. Namun mereka melaut, hanya tak sampai semalaman atau menginap di tengah. Perburuan ikan hanya dekat perairan Medewi.
Sumari (50), Selasa (10/1/2023) mengakui mulai melaut dua hari yang lalu. Di sini nelayan sempat mengalami trauma akibat badai angin kencang. Terjadinya badai angin pekan lalu, mengakibatkan dua jukung terbalik. “Meski tak sampai korban, dua perahu nelayan rusak. Namun rasa was-was masih menghantui para nelayan,” katanya.
“Sekarang angin mereda dan ombak agak tenang, beberapa nelayan turun mencari ikan layur,” jelasnya. Meski sebagian sudah mulai mencari ikan, namun jaraknya terbatas, sekitar laut Medewi sampai Pekutatan. Lantaran nelayan khawatir sewaktu-waktu angin kencang dan hantaman gelombang bisa terjadi ditengah lautan,”jelasnya.
Demikian pula diungkapkan Faturahman setelah dua minggu tidak melaut karena angin kencang dan ombak tinggi, sejak kemarin beberapa nelayan mulai melaut lagi.
“Ombaknya mulai reda. Sekarang sebagian besar melautnya masih di siang hari. Sebenarnya ada rasa was-was tapi karena musim ikan layur. Hasil tangkapannya juga belum begitu banyak,” ungkap pria yang menjadi pengurus Kelompok Nelayan Sumber Sari Karya.
Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana, Solihin mengatakan dampak cuaca ekstrem tersebut sudah berangsur mereda. “Ya angin kencang dan gelombang tinggi waktu ini karena ada dampak siklon siklon tropis ellie,” katanya.
“Sekarang memang sudah mulai mereda. Walaupun penyebab anginnya sudah hilang tapi tidak seketika mereka begitu saja. Beberapa wilayah memang gelombangnya masih tinggi. Kalau wilayah selatan Jembrana, yakni sekitar perairan selat Bali bagian selatan gelombangnya sedang,” jelasnya. (ara,dha)